Semarang (ANTARA) -
Dalam rangka menyemarakkan Hari Tari Sedunia yang diperingati tiap 29 April, Sanggar Greget menampilkan Tari Sesaji Baruna Memayu Hayuning Bawono.

"Tarian ini merupakan doa untuk kelestarian bumi sebab manusia terlalu banyak mengeksploitasi sumber daya yang ada di bumi, salah satunya adalah air," kata Pengasuh Sanggar Greget Yoyok Bambang Priyambodo di Semarang, Kamis.

Terkait dengan itu, karya tari itu diberi nama "Sesaji Baruna Memayu Hayuning Bawono" sebagai doa agar ketersediaan air terus terjaga dan manusia lebih bijak sekaligus hemat dalam penggunaannya.

Yoyok mengajak masyarakat dan pelaku kesenian lainnya untuk terus saling mengingatkan tentang pentingnya menjaga air untuk kehidupan sehari-hari pada masa mendatang.

Baca juga: Sanggar Greget pentaskan tarian di balkon hotel saat pandemi

Menurut dia, salah satu cara untuk menjaga kelestarian bumi adalah dengan menjaga sumber air tetap ada.

Artinya, lanjut dia, pola hidup hemat air perlu diterapkan oleh semua orang dan salah satu cara untuk saling mengingatkan adalah melalui pertunjukan seni yang dilakukan seorang pelaku seni.

"Seperti kita tahu dari beberapa hasil riset, di
Jawa Tengah sendiri kita terancam krisis air beberapa tahun lagi. Kalau kita tidak saling mengingatkan, maka siapa lagi yang mau?" ujarnya.

Baca juga: Seniman Semarang ciptakan tarian dan tembang keprihatinan pandemi COVID-19

Pewarta : Wisnu A.N
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024