Jakarta (ANTARA) - Harapan Novak Djokovic untuk mengoleksi gelar ATP Tour ketiga di kota asalnya, Beograd, harus berakhir kekecewaan karena dikalahkan unggulan ketiga Aslan Karatsev di semifinal Serbia Open, Sabtu.
Unggulan teratas ini menciptakan 28 break point selama tiga jam, 25 menit pertarungannya dengan juara Dubai, tetapi secara konsisten pula digagalkan oleh petenis Rusia itu, yang menyelamatkan 23 di antaranya, dengan skor akhir 7-5, 4-6, 6-4.
"Kalah di rumah sendiri adalah hal yang tidak saya suka, ini mengecewakan. Rasanya sangat tidak enak, tetapi pada saat yang sama, saya harus memberi selamat kepada Karatsev yang bermain dengan sangat berani," kata Djokovic seperti dilansir ATP Tour di laman resminya, Minggu.
"Kapanpun dia butuh pukulan terbaik, dia melakukannya. Selamat untuknya. Itu adalah penampilan yang luar biasa," katanya menambahkan.
Baca juga: Aslan Karatsev depak Djokovic di semifinal Serbia Open 2021
Baca juga: Djokovic sebut bermain di Beograde lebih emosional
Djokovic sangat memuji Karatsev dalam konferensi pers pasca pertandingan, dan dia juga meluangkan waktu untuk berterima kasih kepada para penggemar yang datang untuk mendukungnya di Novak Tennis Center. Tetapi pemenang edisi 2009 dan 2011 ini memberikan penilaian atas penampilannya.
"Saya bermain di level yang cukup rendah. Penontonnya luar biasa, mereka menyemangati sampai akhir. Itu yang membuat saya memenangkan set kedua. Sayangnya di set ketiga dia bermain semakin baik, padahal saya punya peluang. Tapi inilah olahraga," Djokovic menuturkan.
Meski tersingkir di kandang sendiri, namun ia bisa melupakan kekalahannya dengan cepat dan mengapresiasi kemenangan yang diraih lawannya. Termasuk sesaat setelah pertandingan usai, Djokovic mengacungi jempol pada Karatsev.
"Karatsev menunjukkan banyak keberanian dan itulah mengapa saya memberinya acungan jempol. Dia pantas menang. Kami adalah rival di lapangan, tapi saya tidak membenci siapa pun. Saya tidak bisa marah padanya, saya harus marah pada diri saya sendiri dan mempertanyakan mengapa saya kalah dalam pertandingan tersebut. Siapa pun yang mengalahkan saya pantas mendapatkan pujian," pungkas petenis peringkat satu ini.
Baca juga: Djokovic berharap vaksin COVID-19 tidak diwajibkan kepada pemain
Baca juga: Nadal bertemu Tsitsipas dalam final Barcelona Open
Baca juga: Prancis larang Benoit Paire ikut Olimpiade karena laku buruk
Unggulan teratas ini menciptakan 28 break point selama tiga jam, 25 menit pertarungannya dengan juara Dubai, tetapi secara konsisten pula digagalkan oleh petenis Rusia itu, yang menyelamatkan 23 di antaranya, dengan skor akhir 7-5, 4-6, 6-4.
"Kalah di rumah sendiri adalah hal yang tidak saya suka, ini mengecewakan. Rasanya sangat tidak enak, tetapi pada saat yang sama, saya harus memberi selamat kepada Karatsev yang bermain dengan sangat berani," kata Djokovic seperti dilansir ATP Tour di laman resminya, Minggu.
"Kapanpun dia butuh pukulan terbaik, dia melakukannya. Selamat untuknya. Itu adalah penampilan yang luar biasa," katanya menambahkan.
Baca juga: Aslan Karatsev depak Djokovic di semifinal Serbia Open 2021
Baca juga: Djokovic sebut bermain di Beograde lebih emosional
Djokovic sangat memuji Karatsev dalam konferensi pers pasca pertandingan, dan dia juga meluangkan waktu untuk berterima kasih kepada para penggemar yang datang untuk mendukungnya di Novak Tennis Center. Tetapi pemenang edisi 2009 dan 2011 ini memberikan penilaian atas penampilannya.
"Saya bermain di level yang cukup rendah. Penontonnya luar biasa, mereka menyemangati sampai akhir. Itu yang membuat saya memenangkan set kedua. Sayangnya di set ketiga dia bermain semakin baik, padahal saya punya peluang. Tapi inilah olahraga," Djokovic menuturkan.
Meski tersingkir di kandang sendiri, namun ia bisa melupakan kekalahannya dengan cepat dan mengapresiasi kemenangan yang diraih lawannya. Termasuk sesaat setelah pertandingan usai, Djokovic mengacungi jempol pada Karatsev.
"Karatsev menunjukkan banyak keberanian dan itulah mengapa saya memberinya acungan jempol. Dia pantas menang. Kami adalah rival di lapangan, tapi saya tidak membenci siapa pun. Saya tidak bisa marah padanya, saya harus marah pada diri saya sendiri dan mempertanyakan mengapa saya kalah dalam pertandingan tersebut. Siapa pun yang mengalahkan saya pantas mendapatkan pujian," pungkas petenis peringkat satu ini.
Baca juga: Djokovic berharap vaksin COVID-19 tidak diwajibkan kepada pemain
Baca juga: Nadal bertemu Tsitsipas dalam final Barcelona Open
Baca juga: Prancis larang Benoit Paire ikut Olimpiade karena laku buruk