Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan melibatkan 16 perusahaan untuk mengoptimalisasikan penyerapan tenaga kerja pada para alumnus atau lulusan dari balai latihan kerja (BLK) setempat.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja Kota Pekalongan Sunarto Hadi di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa 16 perusahaan tersebut antara lain di bidang bengkel motor, hotel, dan garmen.
"Berdasar data tahun 2020, sebanyak 42,1 persen peserta lulusan dari BLK terserap oleh perusahaan. Sisanya, kami mendorong agar para alumni atau lulusan dapat berwirausaha dan membuka lapangan pekerjaan baru," katanya.
Menurut dia, saat ini pihaknya juga menjajaki dan menjalin kerja sama dengan PT Trans Ritel Indonesia atau Transmart Pekalongan.
"Sudah ada enam orang yang bekerja di PT Trans Ritel Indonesia. Untuk perusahaan ini memang mereka membuka untuk semua jurusan," katanya.
Terkait dengan mekanisme, dia mengatakan bahwa sebelum menyalurkan peserta pelatihan ke perusahaan mereka harus selesai menjalani pelatihan.
Selanjutnya, mengikuti program uji kompetensi yang akan menjadi bahan evaluasi peserta dari hasil belajar selama mengikuti pelatihan dan sebagai tolak ukur tingkat keahlian individu.
"Jika menyetujui mengikuti magang atau bekerja di perusahaan maka peserta mendaftarkan diri ke BLK sesuai dengan formasi yang dibutuhkan perusahaan. Kemudian baru akan kami salurkan ke masing-masing perusahaan," katanya.
Sunarto mengatakan pihaknya akan terus membuka kesempatan bagi para alumni untuk mengikuti program magang tersebut tetapi karena kuotanya pun terbatas maka peserta bisa melakukan secara sukarela.
"Kami berharap dengan adanya kerja sama dengan sejumlah pihak atau perusahaan dapat memperluas jaringan dalam pendistribusian dan penyerapan tenaga kerja," katanya.
Baca juga: Peserta pelatihan praktik pangkas rambut di Kantor Pemkot Magelang
Baca juga: BLK Kabupaten Kudus peroleh 18 paket pelatihan dari Pemerintah Pusat
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja Kota Pekalongan Sunarto Hadi di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa 16 perusahaan tersebut antara lain di bidang bengkel motor, hotel, dan garmen.
"Berdasar data tahun 2020, sebanyak 42,1 persen peserta lulusan dari BLK terserap oleh perusahaan. Sisanya, kami mendorong agar para alumni atau lulusan dapat berwirausaha dan membuka lapangan pekerjaan baru," katanya.
Menurut dia, saat ini pihaknya juga menjajaki dan menjalin kerja sama dengan PT Trans Ritel Indonesia atau Transmart Pekalongan.
"Sudah ada enam orang yang bekerja di PT Trans Ritel Indonesia. Untuk perusahaan ini memang mereka membuka untuk semua jurusan," katanya.
Terkait dengan mekanisme, dia mengatakan bahwa sebelum menyalurkan peserta pelatihan ke perusahaan mereka harus selesai menjalani pelatihan.
Selanjutnya, mengikuti program uji kompetensi yang akan menjadi bahan evaluasi peserta dari hasil belajar selama mengikuti pelatihan dan sebagai tolak ukur tingkat keahlian individu.
"Jika menyetujui mengikuti magang atau bekerja di perusahaan maka peserta mendaftarkan diri ke BLK sesuai dengan formasi yang dibutuhkan perusahaan. Kemudian baru akan kami salurkan ke masing-masing perusahaan," katanya.
Sunarto mengatakan pihaknya akan terus membuka kesempatan bagi para alumni untuk mengikuti program magang tersebut tetapi karena kuotanya pun terbatas maka peserta bisa melakukan secara sukarela.
"Kami berharap dengan adanya kerja sama dengan sejumlah pihak atau perusahaan dapat memperluas jaringan dalam pendistribusian dan penyerapan tenaga kerja," katanya.
Baca juga: Peserta pelatihan praktik pangkas rambut di Kantor Pemkot Magelang
Baca juga: BLK Kabupaten Kudus peroleh 18 paket pelatihan dari Pemerintah Pusat