Banyumas, Jateng (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Purwokerto bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Purwokerto menyerahkan sumur wakaf untuk warga Desa Suro, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Penyerahan dan peresmian sumur wakaf tersebut ditandai dengan pembukaan keran air oleh Ketua YBM PLN Purwokerto Parsetyo disaksikan Kepala Desa Suro Wasdi dan Kepala ACT Cabang Purwokerto Andi Rahmanto di lokasi sumur, Dusun Gabahan RT 01 RW 03, Desa Suro, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, Rabu.
Pembangunan sumur wakaf tersebut juga didukung oleh dua donatur lainnya, yakni Fiqhunnisa Purwokerto dan warga atas nama Toni Setio.
Baca juga: BI dan ACT Purwokerto salurkan bantuan paket pangan untuk 15 pesantren
Saat ditemui usai acara, Kepala Desa Suro, Wasdi menyampaikan terima kasih atas dibangunnya sumur wakaf tersebut karena dapat membantu warga setempat dalam memenuhi kebutuhan air bersih terutama saat musim kemarau.
Ia mengakui jika sebelumnya, Desa Suro merupakan salah satu daerah rawan kekeringan di Kabupaten Banyumas.
"Alhamdulillah dengan banyaknya bantuan berupa sumur bor, dampak kekeringan di Desa Suro mulai berkurang. Dengan adanya sumur wakaf ini, berarti di Desa Suro sudah ada delapan titik sumur bor," katanya.
Sementara itu, Ketua YBM PLN Purwokerto Parsetyo mengatakan pihaknya sudah cukup lama bekerja sama dengan ACT dalam melaksanakan berbagai kegiatan sosial.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengetahui jika warga Desa Suro sering kesulitan mendapatkan air terutama saat musim kemarau, sehingga YBM PLN menyalurkan bantuan sumur bor melalui program sumur wakaf yang dilaksanakan ACT Cabang Purwokerto.
"Mudah-mudahan dengan datangnya sumur wakaf ini sangat pas dan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat sini, terlebih momentumnya sangat pas karena mendekati bulan Ramadhan. Mudah-mudahan dalam bulan Ramadhan ini, semua kebutuhan air di sekitar sini bisa tercukupi," katanya.
Kepala ACT Cabang Purwokerto Andi Rahmanto mengatakan sumur bor di Desa Suro merupakan sumur wakaf ke sembilan yang dibangun ACT Cabang Purwokerto.
Ia menargetkan hingga bulan Ramadhan, jumlah sumur wakaf yang dibangun ACT Cabang Purwokerto mencapai 16 titik karena dalam beberapa hari ke depan, pihaknya akan meresmikan tujuh sumur wakaf untuk diserahkan kepada warga di sejumlah daerah.
"Insya Allah hari Ahad (11/4) akan kami resmikan empat sumur di Kemranjen, Banyumas, Senin (12/4) di Jatilawang, Banyumas, dan Selasa (13/4) di Merden, Banjarnegara. Insya Allah sebelum Ramadhan, semuanya sudah kami resmikan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Menurut dia, sumur wakaf merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan air bersih yang selalu dihadapi masyarakat terutama saat musim kemarau.
Ia mengatakan hal itu disebabkan penyaluran bantuan air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan saat musim kemarau hanya solusi sesaat.
"Solusinya harus ada sumur. Seperti yang dirasakan masyarakat Merden, Kabupaten Banjarnegara, tahun 2019 kami kirim bantuan (air bersih) 10 tangki saja masih kurang, maka solusinya harus dibuatkan sumber air (sumur bor, red.) sehingga di tahun-tahun mendatang tidak ada yang kekurangan air," katanya.
Terkait dengan pengelolaan sumur wakaf tersebut, nantinya warga akan membentuk kepanitiaan yang bertugas menangani perawatan sumur dan sebagainya, demikian Andi Rahmanto.
Baca juga: ACT beli gabah petani Blora dengan harga di atas pasaran
Baca juga: ACT Purwokerto luncurkan Gerakan Sedekah Pangan
Penyerahan dan peresmian sumur wakaf tersebut ditandai dengan pembukaan keran air oleh Ketua YBM PLN Purwokerto Parsetyo disaksikan Kepala Desa Suro Wasdi dan Kepala ACT Cabang Purwokerto Andi Rahmanto di lokasi sumur, Dusun Gabahan RT 01 RW 03, Desa Suro, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, Rabu.
Pembangunan sumur wakaf tersebut juga didukung oleh dua donatur lainnya, yakni Fiqhunnisa Purwokerto dan warga atas nama Toni Setio.
Baca juga: BI dan ACT Purwokerto salurkan bantuan paket pangan untuk 15 pesantren
Saat ditemui usai acara, Kepala Desa Suro, Wasdi menyampaikan terima kasih atas dibangunnya sumur wakaf tersebut karena dapat membantu warga setempat dalam memenuhi kebutuhan air bersih terutama saat musim kemarau.
Ia mengakui jika sebelumnya, Desa Suro merupakan salah satu daerah rawan kekeringan di Kabupaten Banyumas.
"Alhamdulillah dengan banyaknya bantuan berupa sumur bor, dampak kekeringan di Desa Suro mulai berkurang. Dengan adanya sumur wakaf ini, berarti di Desa Suro sudah ada delapan titik sumur bor," katanya.
Sementara itu, Ketua YBM PLN Purwokerto Parsetyo mengatakan pihaknya sudah cukup lama bekerja sama dengan ACT dalam melaksanakan berbagai kegiatan sosial.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengetahui jika warga Desa Suro sering kesulitan mendapatkan air terutama saat musim kemarau, sehingga YBM PLN menyalurkan bantuan sumur bor melalui program sumur wakaf yang dilaksanakan ACT Cabang Purwokerto.
"Mudah-mudahan dengan datangnya sumur wakaf ini sangat pas dan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat sini, terlebih momentumnya sangat pas karena mendekati bulan Ramadhan. Mudah-mudahan dalam bulan Ramadhan ini, semua kebutuhan air di sekitar sini bisa tercukupi," katanya.
Kepala ACT Cabang Purwokerto Andi Rahmanto mengatakan sumur bor di Desa Suro merupakan sumur wakaf ke sembilan yang dibangun ACT Cabang Purwokerto.
Ia menargetkan hingga bulan Ramadhan, jumlah sumur wakaf yang dibangun ACT Cabang Purwokerto mencapai 16 titik karena dalam beberapa hari ke depan, pihaknya akan meresmikan tujuh sumur wakaf untuk diserahkan kepada warga di sejumlah daerah.
"Insya Allah hari Ahad (11/4) akan kami resmikan empat sumur di Kemranjen, Banyumas, Senin (12/4) di Jatilawang, Banyumas, dan Selasa (13/4) di Merden, Banjarnegara. Insya Allah sebelum Ramadhan, semuanya sudah kami resmikan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Menurut dia, sumur wakaf merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan air bersih yang selalu dihadapi masyarakat terutama saat musim kemarau.
Ia mengatakan hal itu disebabkan penyaluran bantuan air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan saat musim kemarau hanya solusi sesaat.
"Solusinya harus ada sumur. Seperti yang dirasakan masyarakat Merden, Kabupaten Banjarnegara, tahun 2019 kami kirim bantuan (air bersih) 10 tangki saja masih kurang, maka solusinya harus dibuatkan sumber air (sumur bor, red.) sehingga di tahun-tahun mendatang tidak ada yang kekurangan air," katanya.
Terkait dengan pengelolaan sumur wakaf tersebut, nantinya warga akan membentuk kepanitiaan yang bertugas menangani perawatan sumur dan sebagainya, demikian Andi Rahmanto.
Baca juga: ACT beli gabah petani Blora dengan harga di atas pasaran
Baca juga: ACT Purwokerto luncurkan Gerakan Sedekah Pangan