Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menyiapkan Solo Technopark (STP) untuk karantina para pemudik yang nekat kembali pada Lebaran mendatang.
"Kami mengacu pemerintah pusat, ini (mudik) kan dilarang. Kami siapkan rumah karantina di Solo Technopark, kalau untuk Donohudan (Asrama Haji Donohudan) hanya yang terkonfirmasi positif (COVID-19)," kata Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani usai Rapat Koordinasi Satgas Penanganan COVID-19 di Balai Kota Surakarta, Senin.
Ia mengatakan untuk kapasitas STP sendiri sekitar 200 orang sehingga diharapkan mampu mewadahi para pemudik tersebut. Meski demikian, pihaknya mengimbau masyarakat agar mengikuti aturan pemerintah pusat yaitu tidak melakukan mudik Lebaran untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19.
Sebagai antisipasi datangnya para pemudik, pihaknya akan mengoptimalkan jogo tonggo. Jika ada yang membandel maka para pemudik akan dijemput oleh petugas terkait.
"Nanti di perbatasan juga akan ada 'screening' dari satgas yang menugaskan dengan tim cipta kondisi, dengan Polres, dengan Dandim," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan penjemputan di beberapa titik, di antaranya di terminal dan stasiun.
"Ya kami siapkan, armada dari Dinas Perhubungan ada, bagi yang nekat akan dikarantina. Kalau mau balik ya silahkan balik," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta ini.
Sementara itu, mengenai evaluasi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang sudah diberlakukan sejak beberapa waktu lalu, sejauh ini tidak banyak berubah. Meski demikian, nantinya akan ada ketentuan baru terkait kegiatan hiburan.
"Kalau ini bioskop tetap boleh, tetapi nanti bulan Ramadhan ada ketentuan terkait hiburan, seperti di minggu pertama dan terakhir kan 'off' dulu. Kalau warung ya menjaga saja, tidak terlalu terbuka," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan mengenai PPKM akan tetap dilanjutkan termasuk yang mengatur tentang mudik.
"PPKM dilanjutkan, 'nggak' ada perubahan banyak," katanya.
Ia mengatakan mengenai aturan mudik tetap disarankan agar masyarakat tidak melakukan mudik pada Lebaran tahun ini. Jika ada yang nekat mudik maka pihaknya sudah menyiapkan rumah karantina.
Baca juga: Organda Kudus tetap minta pemerintah izinkan mudik
Baca juga: Sandiaga Uno: Kirimkan produk ekraf sebagai pengganti mudik
"Kami mengacu pemerintah pusat, ini (mudik) kan dilarang. Kami siapkan rumah karantina di Solo Technopark, kalau untuk Donohudan (Asrama Haji Donohudan) hanya yang terkonfirmasi positif (COVID-19)," kata Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani usai Rapat Koordinasi Satgas Penanganan COVID-19 di Balai Kota Surakarta, Senin.
Ia mengatakan untuk kapasitas STP sendiri sekitar 200 orang sehingga diharapkan mampu mewadahi para pemudik tersebut. Meski demikian, pihaknya mengimbau masyarakat agar mengikuti aturan pemerintah pusat yaitu tidak melakukan mudik Lebaran untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19.
Sebagai antisipasi datangnya para pemudik, pihaknya akan mengoptimalkan jogo tonggo. Jika ada yang membandel maka para pemudik akan dijemput oleh petugas terkait.
"Nanti di perbatasan juga akan ada 'screening' dari satgas yang menugaskan dengan tim cipta kondisi, dengan Polres, dengan Dandim," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan penjemputan di beberapa titik, di antaranya di terminal dan stasiun.
"Ya kami siapkan, armada dari Dinas Perhubungan ada, bagi yang nekat akan dikarantina. Kalau mau balik ya silahkan balik," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta ini.
Sementara itu, mengenai evaluasi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang sudah diberlakukan sejak beberapa waktu lalu, sejauh ini tidak banyak berubah. Meski demikian, nantinya akan ada ketentuan baru terkait kegiatan hiburan.
"Kalau ini bioskop tetap boleh, tetapi nanti bulan Ramadhan ada ketentuan terkait hiburan, seperti di minggu pertama dan terakhir kan 'off' dulu. Kalau warung ya menjaga saja, tidak terlalu terbuka," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan mengenai PPKM akan tetap dilanjutkan termasuk yang mengatur tentang mudik.
"PPKM dilanjutkan, 'nggak' ada perubahan banyak," katanya.
Ia mengatakan mengenai aturan mudik tetap disarankan agar masyarakat tidak melakukan mudik pada Lebaran tahun ini. Jika ada yang nekat mudik maka pihaknya sudah menyiapkan rumah karantina.
Baca juga: Organda Kudus tetap minta pemerintah izinkan mudik
Baca juga: Sandiaga Uno: Kirimkan produk ekraf sebagai pengganti mudik