Semarang (ANTARA) - Siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka di masa pandemi COVID-19 tidak diizinkan berangkat maupun pulang sekolah dengan menggunakan transportasi umum.
Kepala SMKN 7 Semarang Samiran, di Semarang, Senin, mengatakan pihak sekolah sudah menyeleksi siswa yang dibolehkan masuk saat uji coba pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini.
"Syarat yang utama harus mendapat izin orang tua. Kemudian dari yang sudah mendapat izin itu diseleksi lagi berdasarkan jarak terdekat dari rumah, tidak memiliki penyakit komorbit, serta berangkat sekolah menggunakan kendaraan sendiri atau diantar oleh keluarganya," katanya.
Ia menuturkan siswa hanya diizinkan berangkat dan pulang sekolah dengan menggunakan kendaraan sendiri, diantar keluarganya, atau berjalan kaki. Siswa dilarang menggunakan angkutan umum.
Ia menjelaskan uji coba pembelajaran tatap muka ini diikuti oleh siswa kelas X.
Menurut dia terdapat 104 siswa kelas X yang mengikuti pembelajaran tatap muka yang terbagi dalam delapan jurusan.
"Masing-masing jurusan ada 13 siswa. Sementara sisanya mengikuti pelajaran secara daring," katanya.
Ia menuturkan pelaksanaan protokol kesehatan pada hari pertama pembelajaran tatap muka mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB ini berjalan baik.
Meski demikian, kata dia, akan dilakukan evaluasi untuk melihat jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki.
Ia menambahkan dari jumlah total 609 siswa kelas X, terdapat 27 siswa yang orang tuanya tidak mengizinkan anaknya ikut pembelajaran tatap muka.
Samiran tidak merinci alasan ketidaksetujuan orang tua siswa itu.
Sementara di SMPN 5 Semarang, pihak sekolah tidak memberi kesempatan siswa untuk bercanda selama berada di lingkungan sekolah.
"Setelah masuk gerbang dan dilakukan pengecekan, siswa langsung diarahkan masuk ke kelas oleh guru," kata kepala SMPN 5 Semarang Teguh Waluyo.
Di SMP 5, kata dia, proses belajar mengajar diikuti oleh siswa kelas VII yang terdiri dari tiga kelas yang dibagi dua.
"Jadi ada enam kelas yang digunakan oleh siswa dari tiga kelas," katanya.
Menurut dia, sistem pelaksanaan pembelajaran tatap muka dilakukan secara bergiliran.
"Hari ini kelas VII A, B, C. Besok kelas VII D, E, F. Begitu pembagian seterusnya di masa uji coba ini," paparnya.
Baca juga: Siswa simulasi pembelajaran tatap muka di Kudus dilarang naik ojek
Baca juga: SMAN 2 Purwokerto ikuti uji coba PTM
Kepala SMKN 7 Semarang Samiran, di Semarang, Senin, mengatakan pihak sekolah sudah menyeleksi siswa yang dibolehkan masuk saat uji coba pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini.
"Syarat yang utama harus mendapat izin orang tua. Kemudian dari yang sudah mendapat izin itu diseleksi lagi berdasarkan jarak terdekat dari rumah, tidak memiliki penyakit komorbit, serta berangkat sekolah menggunakan kendaraan sendiri atau diantar oleh keluarganya," katanya.
Ia menuturkan siswa hanya diizinkan berangkat dan pulang sekolah dengan menggunakan kendaraan sendiri, diantar keluarganya, atau berjalan kaki. Siswa dilarang menggunakan angkutan umum.
Ia menjelaskan uji coba pembelajaran tatap muka ini diikuti oleh siswa kelas X.
Menurut dia terdapat 104 siswa kelas X yang mengikuti pembelajaran tatap muka yang terbagi dalam delapan jurusan.
"Masing-masing jurusan ada 13 siswa. Sementara sisanya mengikuti pelajaran secara daring," katanya.
Ia menuturkan pelaksanaan protokol kesehatan pada hari pertama pembelajaran tatap muka mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB ini berjalan baik.
Meski demikian, kata dia, akan dilakukan evaluasi untuk melihat jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki.
Ia menambahkan dari jumlah total 609 siswa kelas X, terdapat 27 siswa yang orang tuanya tidak mengizinkan anaknya ikut pembelajaran tatap muka.
Samiran tidak merinci alasan ketidaksetujuan orang tua siswa itu.
Sementara di SMPN 5 Semarang, pihak sekolah tidak memberi kesempatan siswa untuk bercanda selama berada di lingkungan sekolah.
"Setelah masuk gerbang dan dilakukan pengecekan, siswa langsung diarahkan masuk ke kelas oleh guru," kata kepala SMPN 5 Semarang Teguh Waluyo.
Di SMP 5, kata dia, proses belajar mengajar diikuti oleh siswa kelas VII yang terdiri dari tiga kelas yang dibagi dua.
"Jadi ada enam kelas yang digunakan oleh siswa dari tiga kelas," katanya.
Menurut dia, sistem pelaksanaan pembelajaran tatap muka dilakukan secara bergiliran.
"Hari ini kelas VII A, B, C. Besok kelas VII D, E, F. Begitu pembagian seterusnya di masa uji coba ini," paparnya.
Baca juga: Siswa simulasi pembelajaran tatap muka di Kudus dilarang naik ojek
Baca juga: SMAN 2 Purwokerto ikuti uji coba PTM