Kudus (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, minta semua sekolah dasar dan sekolah menengah pertama mempersiapkan diri menghadapi pembukaan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi COVID-19.
"Untuk sementara ini, memang baru persiapan untuk sekolah yang ditunjuk melakukan simulasi. Akan tetapi, tidak ada salahnya juga mulai mempersiapkan diri dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukungnya," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuno Widodo di Kudus, Kamis.
Sarana yang wajib dipenuhi, kata dia, tempat cuci tangan dengan menyesuaikan jumlah siswanya, pengukur suhu tubuh, serta masker cadangan untuk antisipasi siswa lupa membawa masker.
Dengan persiapan yang lebih awal, diharapkan ketika Kabupaten Kudus sudah masuk zona hijau penyebaran COVID-19 dan pemerintah pusat juga mengizinkan pembelajaran tatap muka, maka setidaknya semua sekolah di daerah itu sudah siap melaksanakannya.
Untuk sementara, sekolah yang ditunjuk menjadi percontohan simulasi pembelajaran tatap muka, hanya SMP 1 Jekulo dengan siswa 108 orang dan setiap kelas 12 anak.
"Kami juga akan mendistribusikan alat pelindung wajah atau 'face shield' yang bisa digunakan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah," ujarnya.
Pelindung wajah tersebut, kata dia, bantuan dari BPBD Kabupaten Kudus, sedangkan masker sudah disediakan pihak sekolah.
Ketika hasil evaluasinya tidak ada permasalahan yang berarti, sedangkan dari provinsi memberi lampu hijau pembelajaran tatap muka, katanya, tentunya jumlah sekolah akan ditambah.
Baca juga: Gubernur Jateng: Semua jenjang sekolah siap pembelajaran tatap muka
"Untuk sementara ini, memang baru persiapan untuk sekolah yang ditunjuk melakukan simulasi. Akan tetapi, tidak ada salahnya juga mulai mempersiapkan diri dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukungnya," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuno Widodo di Kudus, Kamis.
Sarana yang wajib dipenuhi, kata dia, tempat cuci tangan dengan menyesuaikan jumlah siswanya, pengukur suhu tubuh, serta masker cadangan untuk antisipasi siswa lupa membawa masker.
Dengan persiapan yang lebih awal, diharapkan ketika Kabupaten Kudus sudah masuk zona hijau penyebaran COVID-19 dan pemerintah pusat juga mengizinkan pembelajaran tatap muka, maka setidaknya semua sekolah di daerah itu sudah siap melaksanakannya.
Untuk sementara, sekolah yang ditunjuk menjadi percontohan simulasi pembelajaran tatap muka, hanya SMP 1 Jekulo dengan siswa 108 orang dan setiap kelas 12 anak.
"Kami juga akan mendistribusikan alat pelindung wajah atau 'face shield' yang bisa digunakan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah," ujarnya.
Pelindung wajah tersebut, kata dia, bantuan dari BPBD Kabupaten Kudus, sedangkan masker sudah disediakan pihak sekolah.
Ketika hasil evaluasinya tidak ada permasalahan yang berarti, sedangkan dari provinsi memberi lampu hijau pembelajaran tatap muka, katanya, tentunya jumlah sekolah akan ditambah.
Baca juga: Gubernur Jateng: Semua jenjang sekolah siap pembelajaran tatap muka