Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, menggandeng toko modern untuk mengembangkan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sempat terpuruk di tengah pandemi COVID-19.

"Memang akibat pandemi COVID-19 ini UMKM menjadi stagnan, sulit berkembang sehingga berakhir pada kebangkrutan," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta Heri Purwoko di Solo, Jumat.

Oleh karena itu, dikatakannya, Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Koperasi dan UMKM telah kerja sama dengan toko modern yang ada di Solo. Ia mengatakan sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Penataan, Pembinaan Pusat Pembelanjaan dan Toko Modern, setiap toko modern yang buka di Solo harus bekerja sama dengan sekurang-kurangnya lima UMKM untuk dapat memajang produk.

"Selain itu, kami juga kerja sama dengan beberapa hotel berbintang dan pusat oleh-oleh untuk menitipkan produk UMKM," katanya.

Baca juga: BI dorong pemda fasilitasi UMKM lakukan ekspor

Sementara itu, pihaknya juga mendorong pelaku UMKM agar mengubah strategi penjualan melalui skema digitalisasi, yakni dengan memanfaatkan "market place" perantara dan menggunakan media sosial sebagai teknik pemasaran.

"Selain itu, pelaku UMKM digital harus bisa bersinergi dengan warganet dalam pemasaran produk dan jasa. Dengan demikian, skema pengembangan UMKM digital jadi salah satu alternatif menyelamatkan pelaku usaha di tengah pandemi COVID-19," katanya.

Sebelumnya, dikatakannya, Pemkot Surakarta juga kembali aktif menggelar pelatihan untuk pelaku UMKM.

"Sudah ada kelonggaran dari pemerintah, tugas kami memberikan pelatihan dan fasilitasi UMKM dari sisi pembiayaan. Ini sudah mulai kami lakukan," katanya.

Baca juga: BPR diminta ikut berdayakan UKM saat pandemi

Untuk memastikan pemerataan fasilitas pelatihan kepada para pelaku UMKM, untuk pendaftaran dilakukan secara daring.

"Untuk pelatihan juga akan kami lakukan secara bertahap, harapannya para pelaku UMKM tertarik untuk mengikuti berbagai pelatihan. Kalau jumlah UMKM binaan kami saat ini mencapai 3.600," katanya.

Selain pelatihan, dikatakannya, akan ada pula pendampingan berupa fasilitasi pemasaran melalui pameran.

"Kami juga fasilitasi pemasaran, selama pandemi belum ada pameran secara langsung. Kalau ini sudah diberi anggaran untuk pameran," katanya.


Baca juga: Bupati Banjarnegara dorong UMKM terus berinovasi
Baca juga: BNI dan Pertamina kolaborasi pemberdayaan masyarakat via Pertashop

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024