Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk ulama, tokoh lintas agama dan santri di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu.
“Kita berharap beliau-beliau yang telah divaksin bisa terlindungi agar tidak terpapar oleh COVID-19 dan aktivitas dalam rangka keagamaan bisa berjalan dengan baik,” kata Presiden saat meninjau Vaksinasi Massal Ulama, Tokoh Lintas Agama, dan Para Santri Provinsi Jawa Tengah di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Rabu, yang disiarkan langsung di Youtube Sekretariat Presiden.
Presiden mengatakan pelaksanaan vaksinasi massal bagi para ulama, tokoh lintas agama, dan santri di Jawa Tengah pada hari ini telah berjalan lancar.
“Kita berharap juga di provinsi-provinsi yang lain agar juga mendorong, mengajak para ulama, para tokoh lintas agama, para santri untuk juga berbondong-bondong diberikan vaksinasi,” ujar dia.
Dengan begitu, realisasi vaksinasi kepada penduduk Indonesia akan semakin meningkat setiap harinya dan membantu tercapainya kekebalan komunal (herd immunity). Tujuannya agar Indonesia dapat segera menghentikan penularan COVID-19 dan pulih ke kondisi normal.
“Kita harapkan semakin hari semakin banyak dari warga kita yang divaksinasi. Ini akan memberikan sebuah herd immunity, kekebalan komunal, kita harap laju penularan COVID-19 bisa kita hentikan, bisa kita cegah,” pungkasnya.
Dalam peninjauan vaksinasi massal itu, Presiden didampingi Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Adapun pemerintah sedang melaksanakan vaksinasi COVID-19 dengan jumlah sasaran penerima sebanyak 181,5 juta penduduk atau 70 persen dari jumlah populasi. Tujuannya agar tercipta kekebalan komunitas (herd immunity) dari virus Corona.
Presiden Jokowi mengharapkan seluruh pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dapat tuntas dalam satu tahun sejak dimulai pada 13 Januari 2021.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 hingga Selasa (9/3), pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama vaksin kepada 3.337.026 orang. Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 1.197.772 orang.