Solo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengantisipasi kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di tengah munculnya COVID-19 varian baru dari Inggris yakni B117.
"Tracing (penelusuran) mesti dilakukan dan ketika mereka mau masuk, mesti kami lakukan proses pemeriksaan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Solo, Kamis.
Ia mengatakan untuk TKI yang akan masuk ke wilayah Jawa Tengah harus sudah mengikuti tes usap untuk memastikan mereka dalam kondisi aman dari virus.
Baca juga: Jateng waspadai masuknya varian baru COVID-19
Baca juga: Pakar: Kemungkinan dua varian virus Corona bergabung bentuk varian baru
"Selain itu karantina dulu sebelum kembali ke keluarga. Minimal yang dari luar negeri kami lakukan tindakan yang cukup ketat," katanya.
Meski demikian, pihaknya belum akan melakukan penutupan bandara yang merupakan salah satu pintu masuk dari rute luar negeri.
Sementara itu, mengenai virus varian baru tersebut, pihaknya berharap pemerintah segera turun tangan.
"Kami cari, kami isolasi, dan tracing secepatnya. Insyaallah kami bisa, nanti tim ahli meneliti agar kami bisa segera mengantisipasi. Mudah-mudahan kami jaga lebih ketat lagi pintu masuk ke Indonesia, karena itu (virus varian baru) kan dari luar, mudah-mudahan tidak tersebar," katanya.
Ia juga meminta masyarakat Jawa Tengah untuk terus berhati-hati, meski divaksin diharapkan masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. "Antisipasi minimal dari diri sendiri," katanya.
"Tracing (penelusuran) mesti dilakukan dan ketika mereka mau masuk, mesti kami lakukan proses pemeriksaan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Solo, Kamis.
Ia mengatakan untuk TKI yang akan masuk ke wilayah Jawa Tengah harus sudah mengikuti tes usap untuk memastikan mereka dalam kondisi aman dari virus.
Baca juga: Jateng waspadai masuknya varian baru COVID-19
Baca juga: Pakar: Kemungkinan dua varian virus Corona bergabung bentuk varian baru
"Selain itu karantina dulu sebelum kembali ke keluarga. Minimal yang dari luar negeri kami lakukan tindakan yang cukup ketat," katanya.
Meski demikian, pihaknya belum akan melakukan penutupan bandara yang merupakan salah satu pintu masuk dari rute luar negeri.
Sementara itu, mengenai virus varian baru tersebut, pihaknya berharap pemerintah segera turun tangan.
"Kami cari, kami isolasi, dan tracing secepatnya. Insyaallah kami bisa, nanti tim ahli meneliti agar kami bisa segera mengantisipasi. Mudah-mudahan kami jaga lebih ketat lagi pintu masuk ke Indonesia, karena itu (virus varian baru) kan dari luar, mudah-mudahan tidak tersebar," katanya.
Ia juga meminta masyarakat Jawa Tengah untuk terus berhati-hati, meski divaksin diharapkan masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. "Antisipasi minimal dari diri sendiri," katanya.