Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendistribusikan bantuan benih tanaman padi untuk lahan seluas 1.886 hektare yang sebelumnya mengalami puso akibat terdampak banjir selama beberapa hari.

"Setiap hektare lahan tanaman padi mendapatkan bantuan benih sebanyak 25 kilogram dengan harapan petani yang gagal tanam bisa kembali menanam," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistyanto melalui Kasi Tanaman Pangan Arin Nikmah di Kudus, Selasa.

Ia mengungkapkan distribusi benih tanaman padi dari pemerintah pusat tersebut, sudah dilakukan sejak awal Februari 2021 dan Selasa ini merupakan pendistribusian terakhir, yakni kepada petani di Desa Ngemplak dan Karanggrowo, Kecamatan Undaan.

Total lahan tanaman padi yang mendapatkan bantuan benih tanaman padi di kedua desa tersebut seluas 755 hektare. Sedangkan untuk petani di Desa Jetis Kapuan seluas 75 hektare belum bisa diserahkan karena lahan petani masih tergenang banjir sehingga menunggu surut.

Bantuan benih serupa juga diusulkan untuk lahan seluas 1.525 hektare karena selama intensitas hujan tinggi di Kabupaten Kudus mengakibatkan banjir dan menggenangi ribuan hektare tanaman padi hingga banyak yang puso.

Berdasarkan data per 15 Februari 2021 tercatat ada 2.708 hektare tanaman padi yang puso akibat terlalu lama tergenang banjir. Belum termasuk data puso akibat banjir sebelumnya.

Sebelum terjadi banjir, Dinas Pertanian dan Pangan Kudus juga sudah mengajak petani untuk mendaftarkan diri sebagai peserta asuransi melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang memberikan jaminan atas lahan garapan petani ketika dilanda banjir atau serangan hama.

Biaya preminya juga murah karena disubsidi pemerintah. Besarnya premi yang harus dibayarkan petani sebesar Rp36.000 atau 20 persen dari nilai premi normal sebesar Rp180.000 per hektare per musim tanam karena disubsidi Rp144.000. Bahkan program AUTP yang dibiayai Pemprov Jateng biaya preminya ditanggung semuanya.

Meskipun disubsidi, ternyata minat petani mendaftarkan belum signifikan hingga akhirnya banyak yang terdampak banjir, meskipun sebelumnya sudah diajak untuk mengikuti program AUTP.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024