Banjarnegara (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan Kabupaten Purbalingga berpeluang hujan lebat hingga 2 hari ke depan sehingga masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai upaya mitigasi.

"Terdapat potensi hujan di Purbalingga dua hari ke depan, sehingga masyarakat perlu meningkatkan kehati-hatian," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Ahad.

Menurut prakiraan cuaca, peluang hujan terdapat di hampir seluruh kecamatan yang ada di wilayah setempat, terutama pada siang hingga menjelang malam hari.

"Tingkat curah hujan bersifat merata di hampir seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Purbalingga, terutama pada siang hingga menjelang malam hari, sementara pada pagi hari cuaca diprakirakan cerah," katanya.

Baca juga: Jateng selatan diprakirakan masih berpotensi hujan lebat hingga akhir Januari

Pada saat ini Kabupaten Purbalingga tengah memasuki puncak musim hujan sehingga masyarakat harus mewaspadai kemungkinan bencana alam, seperti banjir dan juga longsor.

Kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan, terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana, seperti di area lereng atau perbukitan.

"Intensitas hujan terus meningkat sehingga perlu mewaspadai bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang, terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana," katanya.

Sementara itu, pakar hidrologi dan sumber daya air Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Yanto, Ph.D. mengingatkan pentingnya peta rawan bencana guna mendukung upaya mitigasi.

"Peta rawan bencana ini bisa mendukung upaya penyebarluasan informasi agar lebih tepat sasaran, terutama pada saat puncak musim hujan seperti sekarang ini," katanya.

Baca juga: Jateng selatan diprakirakan masuki puncak musim hujan

Untuk membuat peta rawan bencana, lanjut dia, bisa dilakukan dengan mendasarkan pada simulasi kejadian hujan ekstrem yang terjadi di suatu wilayah hingga nantinya dapat dipergunakan sebagai materi dalam pengembangan sistem informasi bencana.

Kendati sederhana, sistem informasi sangat bermanfaat secara luas, terutama sebagai media untuk mengumumkan kemungkinan terjadinya bencana di daerah-daerah rawan kepada masyarakat yang ada di sekitar.

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024