Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Indra Permanajati mengatakan masyarakat merupakan salah satu variabel penting dalam upaya mitigasi dan pengelolaan kebencanaan guna mengurangi dampak dan risiko.
"Pengelolaan kebencanaan sekarang ini harus dititikberatkan pada pemberdayaan masyarakat sebagai objek sekaligus sebagai subjek bencana," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Ahad.
Koordinator bidang bencana geologi pada Pusat Mitigasi Unsoed tersebut mengatakan manusia dengan kemampuan untuk mengelola dan bersifat aktif merupakan aset yang penting dalam upaya mitigasi bencana.
"Tetapi manusia juga punya sifat abai dan bisa juga merusak, hal ini yang harus menjadi fokus pemecahan masalah dalam upaya mitigasi bencana. Jadi permasalahan bencana tidak cukup dengan pendekatan teknik, tetapi perlu pendekatan sosial dan psikologi," katanya.
Pendekatan sosial dan psikologi, kata dia, sangat penting untuk membudayakan sikap sadar bencana dan berperan aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana.
"Bukan hal yang sia-sia ketika masyarakat sudah tumbuh sikap sadar bencana secara kuat, karena hal inilah yang akan menyelamatkan kehidupan ke depan. Misalnya, tumbuh semangat bersama untuk mencegah bencana dan menjaga kelestarian alam dan menjaga keseimbangan alam," katanya.
Baca juga: Cuaca ekstrem, Banjarnegara tingkatkan kesiapsiagaan bencana
Sikap sadar bencana harus didukung dan diperkuat dengan norma-norma di masyarakat dan pendekatan keagamaan sehingga mempunyai dasar yang kuat untuk dikembangkan.
Masyarakat akan makin menyadari bahwa upaya mencegah bencana, menjaga kelestarian alam, dan keseimbangan alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan semua elemen masyarakat.
Dia menambahkan bahwa masyarakat juga perlu tahu risiko-risiko bencana apa saja yang ada di sekitar mereka.
"Masyarakat juga perlu tahu apa yang harus dilakukan bila melihat adanya potensi bencana misalkan rekahan tanah dan lain sebagainya sehingga dapat segera mengungsi atau melaporkan kepada perangkat desa setempat," katanya.
Dia mengatakan peran aktif masyarakat sangat diperlukan untuk menyukseskan upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana.
"Karena itu perlu edukasi dan sosialisasi yang masif guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya mitigasi bencana," katanya.
Baca juga: Wilayah Banyumas Raya berstatus siaga bencana hidrometeorologi
Masyarakat adalah variabel penting dalam mitigasi bencana
Dr. Indra Permanajati. ANTARA/dokumentasi pribadi