Kudus (ANTARA) - Penyuluh pertanian di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diminta untuk terjun ke lapangan guna membantu para petani mengurus kartu tani agar penebusan pupuk bersubsidi tidak terkendala, kata Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo.

"Tentunya masih banyak petani yang awam dengan era digitalisasi seperti sekarang, salah satunya soal kartu tani. Untuk itu, datangi mereka karena belum seluruh petani mengurus kartu tani," ujarnya di Kudus, Jumat.

Ia meminta para penyuluh pertanian menanyakan kesulitan atau kendala yang dihadapi petani. Bantu pengurusannya hingga mendapatkan kartu taninya sehingga harapannya tidak ada petani yang mengaku kesulitan mendapatkan pupuk gara-gara belum memiliki kartu tani.

Baca juga: Program Kartu Tani agar tak hambat petani peroleh pupuk bersubsidi

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Catur Sulistyanto menambahkan bahwa hasil pendataan memang masih ada petani yang belum mengantongi fisik kartu taninya dengan berbagai alasan.

Alasan itu  antaranya, sudah mengurus namun belum mendapatkan fisik kartu taninya karena menunggu proses cetak dari BRI, serta ada yang sudah jadi namun petugas BRI yang menyampaikan belum menemui petaninya dan ada yang memang belum mengurus sama sekali.

Jumlah petani di Kabupaten Kudus sendiri, kata dia, tercatat sebanyak 46.164 orang yang tersebar di sembilan kecamatan, mulai dari Kecamatan Kota, Jati, Undaan, Mejobo, Jekulo, Dawe, Gebog, dan Kaliwungu. Jumlah terbanyak dari Undaan mencapai 11.508 petani, sedangkan paling sedikit di Kota hanya 171 petani.

Sementara kartu tani yang sudah diunggah ke sistem per 15 Februari 2021 mencapai 44.585 permohonan, sedangkan kartu tani yang sudah dicetak sebanyak 34.925 keping.

Dari ratusan ribu keping kartu tersebut, tercatat sudah terdistribusi ke masing-masing kantor BRI unit sebanyak 34.254 keping.

"Dari jumlah sebanyak itu, mayoritas sudah mendapatkan fisik kartunya karena yang belum terbagi dan masih berada di BRI Unit hanya 571 keping kartu tani yang tersebar di enam kecamatan, seperti Kecamatan Kota, Jati, Jekulo, Dawe, Gebog, dan Kaliwungu," ujarnya.

Dengan demikian, hingga tanggal 15 Februari 2021 masih ada 9.662 permohonan yang kartu taninya belum tercetak, sedangkan petani yang belum mengurus jumlahnya 1.579 petani.

Terkait hal itu, Dinas Pertanian Kudus juga sudah bersurat kepada masing-masing pemerintah desa untuk membantu memfasilitasi warganya yang hendak mengurus kartu tani. Setiap kecamatan juga disiapkan posko pengurusan kartu tani sehingga petani bisa mendatangi posko tersebut ataupun balai desa untuk mengetahui tata cara pengurusannya.

Untuk bisa memiliki kartu tani, petani harus bergabung terlebih dahulu dalam kelompok tani, baru bisa mengurus kartu tani sesuai ketentuan dari Pemerintah Pusat.

Setelah persyaratan administrasi terpenuhi, akan dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Pertanian Indonesia (SINPI), selang 1,5 bulan petani bisa memiliki kartu tani. Sedangkan pencetakan kartu taninya ditangani oleh BRI Pusat. 

Baca juga: Mayoritas petani di Kudus sudah mengurus kartu tani
Baca juga: Ganjar klaim 80 persen petani Jateng miliki Kartu Tani

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024