Solo (ANTARA) - Tingkat kunjungan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta mengalami kenaikan pascapelonggaran usia pengunjung dari 15 tahun ke atas menjadi minimum 5 tahun.
"Sebelum ada pelonggaran aturan mengenai usia pengunjung ini biasanya jumlah pengunjung 20-25 orang/hari, namun saat ini rata-rata mencapai 50 orang/hari," kata Direktur Utama TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso di Solo, Kamis.
Ia mengatakan untuk kenaikan angka pengunjung sudah terjadi sejak pelonggaran yang diatur melalui surat edaran (SE) Wali Kota Surakarta mengenai penanganan COVID-19.
Baca juga: Setelah sempat tutup, TSTJ kembali beroperasi normal
Baca juga: Ternyata pandemi berdampak pada penambahan koleksi satwa di TSTJ
Meski saat ini jumlah pengunjung mengalami kenaikan, pihaknya belum menentukan target angka kunjungan untuk tahun ini mengingat pandemi COVID-19 belum usai dan berdampak pada pembatasan kegiatan masyarakat.
"Kami mengalir saja, apalagi saat ini pembatasan jumlah pengunjung 30 persen atau maksimum 1.200 pengunjung," katanya.
Sebelumnya, setelah sempat ditutup selama delapan hari akibat meningkatnya penambahan kasus positif COVID-19 di Kota Solo, Dewan Pengawas mengabarkan TSTJ mulai efektif dibuka lagi tanggal 9 Februari dengan batasan usia pengunjung lima tahun ke atas.
Untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik, dikatakannya, TSTJ sudah memiliki sertifikasi CHSE yang bertujuan memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
"'Monggo' (silahkan) adik-adik yang mau berkunjung ke TSTJ, protokol kesehatan sudah kami laksanakan dengan baik," katanya.
Ia mengatakan semenjak adanya pembatasan usia pengunjung tersebut, tingkat kunjungan mengalami penurunan cukup signifikan mengingat selama ini 40 persen dari total pengunjung TSTJ adalah anak-anak, 40 persen lagi merupakan orang tua yang mendampingi anak-anaknya, dan 20 persen adalah rombongan anak-anak TK yang didampingi guru.
"Sebelum ada pelonggaran aturan mengenai usia pengunjung ini biasanya jumlah pengunjung 20-25 orang/hari, namun saat ini rata-rata mencapai 50 orang/hari," kata Direktur Utama TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso di Solo, Kamis.
Ia mengatakan untuk kenaikan angka pengunjung sudah terjadi sejak pelonggaran yang diatur melalui surat edaran (SE) Wali Kota Surakarta mengenai penanganan COVID-19.
Baca juga: Setelah sempat tutup, TSTJ kembali beroperasi normal
Baca juga: Ternyata pandemi berdampak pada penambahan koleksi satwa di TSTJ
Meski saat ini jumlah pengunjung mengalami kenaikan, pihaknya belum menentukan target angka kunjungan untuk tahun ini mengingat pandemi COVID-19 belum usai dan berdampak pada pembatasan kegiatan masyarakat.
"Kami mengalir saja, apalagi saat ini pembatasan jumlah pengunjung 30 persen atau maksimum 1.200 pengunjung," katanya.
Sebelumnya, setelah sempat ditutup selama delapan hari akibat meningkatnya penambahan kasus positif COVID-19 di Kota Solo, Dewan Pengawas mengabarkan TSTJ mulai efektif dibuka lagi tanggal 9 Februari dengan batasan usia pengunjung lima tahun ke atas.
Untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik, dikatakannya, TSTJ sudah memiliki sertifikasi CHSE yang bertujuan memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
"'Monggo' (silahkan) adik-adik yang mau berkunjung ke TSTJ, protokol kesehatan sudah kami laksanakan dengan baik," katanya.
Ia mengatakan semenjak adanya pembatasan usia pengunjung tersebut, tingkat kunjungan mengalami penurunan cukup signifikan mengingat selama ini 40 persen dari total pengunjung TSTJ adalah anak-anak, 40 persen lagi merupakan orang tua yang mendampingi anak-anaknya, dan 20 persen adalah rombongan anak-anak TK yang didampingi guru.