Semarang (ANTARA) -
"Saya akan bantu untuk komunikasi dengan pusat karena ini kaitan dengan kewenangan, tapi saya tidak akan diam. Kita udah ngobrol dengan Pak Basuki (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) apakah faktor anggaran, apakah faktor manusia, faktor alam atau faktor cara," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat Rakor Kebencanaan di Semarang, Selasa.
Kesiapan membantu penanganan jalan rusak itu disampaikan Ganjar kepada perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Jateng-Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengikuti Rakor Kebencanaan.
Dalam beberapa waktu terakhir dirinya mendapat perundungan terkait jalan rusak di wilayah Pantura Jateng.
"Bullying yang paling banyak itu jalan di wilayah Pak Wagub, sampai dengan Jawa Timur. Itu sudah bertahun-tahun gak beres-beres, meski saya dikabari sudah agak baik, tapi buat saya tidak ketika kemudian lubangnya masih banyak," ujarnya.
Baca juga: Saat pandemi, Jateng gelar UKM Virtual Expo 2021 genjot perekonomian
Baca juga: Jateng di Rumah Saja tunjukkan dampak signifikan
Ganjar kemudian menyarankan BBPJN VII Jateng-DIY agar paling tidak memberikan rambu-rambu pada jalan yang rusak jika memang belum bisa langsung diperbaiki.
"Kemarin banyak orang yang protes ke saya di pantura, maka saya BBPJN saya minta patroli dong, patroli kalau gak cari alatlah, jangan kemudian kita diam saja. Kalau lah belum bisa dibangun kasih tanda, biar tidak bikin celaka," katanya.
Bila tidak, BBPJN VII Jateng-DIY bisa mencari alat yang sifatnya digunakan untuk pemeliharaan dan mencontohkan aplikasi yang dimiliki Jateng yakni aplikasi Jalan Cantik.
"Ya kalau yang di provinsi sudah ada aplikasi Jalan Cantik, sebenarnya itu juga untuk kabupaten untuk pusat juga, cuma masyarkat belum banyak yang tahu," ujarnya.
Ganjar meminta pada para pemangku kepentingan tersebut untuk meningkatkan pengawasan dan patroli, terutama respon cepat pada laporan masyarakat.
"Maka saya minta patroli tingkatkan, pengamat jalan pengawas jalan semuanya tingkatkan, betul-betul respon cepat, apalagi sekarang ada genangan yang seringkali tidak kelihatan yang membikin masyarakat celaka, maka saya minta per hari ini, minggu ini pokoknya semua harus serentak, genjot semuanya, saya gak peduli itu kabupaten/kota, provinsi atau pusat saya koordinasikan hari ini," katanya.(LHP)
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap membantu pemerintah pusat dalam menangani jalan tingkat nasional yang mengalami kerusakan akibat berbagai faktor.
"Saya akan bantu untuk komunikasi dengan pusat karena ini kaitan dengan kewenangan, tapi saya tidak akan diam. Kita udah ngobrol dengan Pak Basuki (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) apakah faktor anggaran, apakah faktor manusia, faktor alam atau faktor cara," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat Rakor Kebencanaan di Semarang, Selasa.
Kesiapan membantu penanganan jalan rusak itu disampaikan Ganjar kepada perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Jateng-Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengikuti Rakor Kebencanaan.
Dalam beberapa waktu terakhir dirinya mendapat perundungan terkait jalan rusak di wilayah Pantura Jateng.
"Bullying yang paling banyak itu jalan di wilayah Pak Wagub, sampai dengan Jawa Timur. Itu sudah bertahun-tahun gak beres-beres, meski saya dikabari sudah agak baik, tapi buat saya tidak ketika kemudian lubangnya masih banyak," ujarnya.
Baca juga: Saat pandemi, Jateng gelar UKM Virtual Expo 2021 genjot perekonomian
Baca juga: Jateng di Rumah Saja tunjukkan dampak signifikan
Ganjar kemudian menyarankan BBPJN VII Jateng-DIY agar paling tidak memberikan rambu-rambu pada jalan yang rusak jika memang belum bisa langsung diperbaiki.
"Kemarin banyak orang yang protes ke saya di pantura, maka saya BBPJN saya minta patroli dong, patroli kalau gak cari alatlah, jangan kemudian kita diam saja. Kalau lah belum bisa dibangun kasih tanda, biar tidak bikin celaka," katanya.
Bila tidak, BBPJN VII Jateng-DIY bisa mencari alat yang sifatnya digunakan untuk pemeliharaan dan mencontohkan aplikasi yang dimiliki Jateng yakni aplikasi Jalan Cantik.
"Ya kalau yang di provinsi sudah ada aplikasi Jalan Cantik, sebenarnya itu juga untuk kabupaten untuk pusat juga, cuma masyarkat belum banyak yang tahu," ujarnya.
Ganjar meminta pada para pemangku kepentingan tersebut untuk meningkatkan pengawasan dan patroli, terutama respon cepat pada laporan masyarakat.
"Maka saya minta patroli tingkatkan, pengamat jalan pengawas jalan semuanya tingkatkan, betul-betul respon cepat, apalagi sekarang ada genangan yang seringkali tidak kelihatan yang membikin masyarakat celaka, maka saya minta per hari ini, minggu ini pokoknya semua harus serentak, genjot semuanya, saya gak peduli itu kabupaten/kota, provinsi atau pusat saya koordinasikan hari ini," katanya.(LHP)