Semarang (ANTARA) - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly menyebut keberhasilan program pengendalian pandemi COVID-19 di lingkungan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan di Indonesia mendapat apresiasi dari dunia internasional.
"Penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan baik mulai pusat hingga daerah," kata Yasonna di Semarang, Selasa.
Menurut dia, program asimilasi dan integrasi di masa pandemi COVID-19 juga dinilai berhasil.
Baca juga: Yasonna Laoly resmikan tiga fasilitas milik Kemenkumham Jateng
Baca juga: Menkumham: Yang tak terima pembebasan napi sudah tumpul rasa kemanusiaan
"Program ini awalnya dikritik karena membebaskan lebih awal," katanya.
Namun, lanjut dia, implementasi program asmilasi dan integrasi tersebut justru memperoleh apresiasi dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC).
Bahkan, Yasonna dijadwalkan akan menyampaikan program pengendalian COVID-19 tersebut dalam forum The UN Congress on Crime Prevention and Criminal Justice di Kyoto, Jepang, pada Maret 2021 nanti.
"Dengan padatnya rutan dan lapas, kami masih bisa sangat mengendalikan," katanya.
"Penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan baik mulai pusat hingga daerah," kata Yasonna di Semarang, Selasa.
Menurut dia, program asimilasi dan integrasi di masa pandemi COVID-19 juga dinilai berhasil.
Baca juga: Yasonna Laoly resmikan tiga fasilitas milik Kemenkumham Jateng
Baca juga: Menkumham: Yang tak terima pembebasan napi sudah tumpul rasa kemanusiaan
"Program ini awalnya dikritik karena membebaskan lebih awal," katanya.
Namun, lanjut dia, implementasi program asmilasi dan integrasi tersebut justru memperoleh apresiasi dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC).
Bahkan, Yasonna dijadwalkan akan menyampaikan program pengendalian COVID-19 tersebut dalam forum The UN Congress on Crime Prevention and Criminal Justice di Kyoto, Jepang, pada Maret 2021 nanti.
"Dengan padatnya rutan dan lapas, kami masih bisa sangat mengendalikan," katanya.