Pekalongan, Jateng (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah terus meningkatkan mitigasi bencana lintas sektor untuk melakukan penanganan banjir secara optimal seiring dengan meningkatkan curah hujan yang berpotensi menimbulkan banjir.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Kamis, mengatakan pihaknya telah menyiapkan tim satuan tugas melakukan monitoring pemetaan titik rawan banjir dan proses evakuasi warga ke tempat yang lebih aman.

"Hal ini, nantinya untuk mempermudah koordinasi dalam pendistribusian tugas sesuai kewenangan masing-masing," katanya.

Baca juga: Curah hujan meningkat, warga Pekalongan diminta tingkatkan kewaspadaan bencana

Menurut dia, banjir yang melanda daerah sejak Januari 2021 hingga awal Februari 2021 disebabkan oleh tiga faktor yaitu limpasan sungai dari hulu yang tinggi, intensitas curah hujan tinggi, dan gelombang pasang yg menyebabkan rob mengalir ke sungai yang melimpas ke permukiman warga.

Selama Januari 2021 dan awal Februari 2021, kata dia, sebanyak 16 kelurahan terkena dampak banjir.

"Bahkan, dua kelurahan yaitu Pasirkratonkramat dan Degayu, ketinggian banjir mencapai 20 sentimeter hingga 60 meter," katanya.

Dimas mengatakan sebagai respon awal setelah memetakan titik banjir, pihaknya melakukan evakuasi warga ke tempat pengungsian yang lebih aman.

Berdasar data per 4 Februari 2021, kata dia, jumlah pengungsi banjir sebanyak 58 jiwa terdiri atas 13 orang mengungsi di aula Kelurahan Pasirkratonkramat, aula Kelurahan Degayu 39 orang, dan 6 orang di TPQ Al-Hikmah Dekoro.

"Saat ini, kami terus melakukan kesiapsiagaan bencana mengingat berdasarkan informasi BMKG disebutkan curah hujan dengan intensitas tinggi dipredikasi masih terjadi," katanya.

Baca juga: Pemerintah Pekalongan tetapkan status siaga bencana hingga Februari 2020
Baca juga: BPBD Pekalongan dapat bantuan alat deteksi dini tsunami

Pewarta : Kutnadi
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024