Kudus, Jateng (ANTARA) - Universtias Muria Kudus (UMK) Provinsi Jawa Tengah mulai mempersiapkan kurikulum belajar kampus merdeka yang nantinya memberikan keleluasaan mahasiswa dalam memperoleh bahan ajar, karena nantinya berkolaborasi dengan dunia industri.

"Tren sebelumnya tukar menukar mahasiswa dengan kampus lain. Sedangkan UMK ingin membuat terobosan karena di Kabupaten Kudus terjadi aglomerasi industri dan korporasi kelas cukup besar," kata Rektor UMK Darsono ditemui di sela-sela pelantikan wakil rektor di auditorium UMK Kudus, Kamis.

Untuk itulah, kata dia, UMK menginginkan adanya kerja sama dengan industri untuk membuat sesuatu yang unik dalam kerangka kampus merdeka.

Ketika ada kolaborsi dengan industri, kata dia, mahasiswanya tidak sekadar magang seperti yang terjadi selama ini, melainkan benar-benar kerja menerapkan ilmunya. Nantinya juga akan ada surat keputusan (SK) mengajar dari praktisi di dunia industri untuk diakui sebagai satuan kredit semester (SKS).

Nantinya, kata dia, dari sisi instrumen laboratorium akan mengenal alat terbaru dan dari sisi industri juga menjadi peluang karena ketika di dunia pendidikan ada pemotongan pajak.

"Dunia pendidikan saat ini memang agak senggang dengan dunia industri sehingga perlu ada jembatan. Jika berhasil tentunya bisa direplikasi di tempat lain," ujarnya.

Baca juga: Telaah - Merdeka belajar, arah baru perguruan tinggi hadapi era 4.0

Kampus UMK sendiri sudah berupaya menjalin komunikasi dengan beberapa industri besar di Kabupaten Kudus. Harapannya tahun ini bisa terwujud sekaligus tahun pertama bertugas sebagai Rektor UMK.

Ide untuk berkolaborasi industri dalam kaitannya menyusun kurikulum merdeka belajar karena terinspirasi magang di Jepang. Pelajar maupun mahasiswa yang magang diakui sebagai pekerja dengan tingkatan pendidikan tertentu.

Menurut dia industri tidak melulu pabrik besar yang menghasilkan produk jadi, melainkan untuk jurusan tertentu bisa juga menyasar ke lembaga-lembaga lain di lingkungan pemerintahan. Misal, program studi Bahasa Indonesia bisa menjalin kerja sama dengan museum, demikian halnya program studi lain juga bisa menyasar yang memang terkait.

Dengan dilantiknya empat wakil rektor, diharapkan masing-masing mulai mempersiapkan diri untuk mendukung pembentukan kurikulum merdeka belajar kampus merdeka.

Keempat wakil rektor tersebut, yakni Sulistyowati menggantikan Murtono sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik, Solekhan menggantikan M. Zainuri sebagai Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Keuangan, Kepegawaian dan Aset, Joko Utomo menggantikan Rohmad Winarso sebagai Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, serta Achmad Hilal Madjdi menggantikan almarhum Subarkah sebagai Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan.

Baca juga: UNS dorong mahasiswa realisasikan "Kampus Merdeka, Merdeka Belajar"
Baca juga: Kemendikbud sebut kebijakan Merdeka Belajar berikan banyak pilihan

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024