Semarang (ANTARA) - BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Majapahit membagikan sebanyak 250 Corona safety kit dan spanduk K3 kepada 10 perusahaan peserta BPJS Ketenagakerjaan di wilayah Semarang Majapahit dan Grobogan dalam rangka menyambut peringatan bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) nasional tanggal 12 Januari-12 Februari.
Kegiatan pemberian Corona safety kit yang berisi masker, hand sanitizer, dan disinfektan serta spanduk K3 diserahkan kepada 5 perusahaan kepesertaan BPJAMSOSTEK Semarang Majapahit dan 5 perusahaan kepesertaan KCP Grobogan dengan total 250 paket.
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Majapahit Imron Fatoni menjelaskan pembagian Corona safety kit bagi peserta BPJAMSOSTEK tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu upaya mencegah atau memutus penyebaran virus yang ada di lingkungan kerja tanpa mengabaikan protokol kesehatan.
BPJAMSOSTEK Semarang Majapahit, lanjut Imron, juga terus menekankan pentingnya protokol kesehatan di lingkungan kerjanya dimana peserta yang datang diwajibkan untuk memakai masker, cuci tangan terlebih dahulu, kemudian cek suhu, serta physical distancing.
Imron Fatoni menegaskan kepedulian BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Majapahit terhadap pekerja di masa pandemi COVID-19 akan terus dilakukan, setelah sebelumnya juga telah dilaksanakan program subsidi upah dan relaksasi iuran BPJAMSOSTEK.
"Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk tetap menjaga hubungan baik BPJAMSOSTEK dengan stakeholder dan terus menjalin tali silaturahmi yang sudah baik untuk menjadi lebih baik lagi dalam menyejahterakan pekerja Indonesia," tambah Imron.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Grobogan sosialisasikan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan ke lembaga pendidikan keagamaan
Vianita Sari Merchandise dan Promotion Manager PT Asaya Jaya Bersama Sejahtera, salah satu perusahaan yang menerima Corona safety kit mengucapkan terima kasih atas pemberian tersebut karena sangat bermanfaat.
"Semoga pandemi ini segera berakhir agar kita dapat melakukan aktivitas seperti biasa tanpa ada rasa ketakutan dan kecemasan," tutup Imron.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Semarang Majapahit ingin wujudkan pegawai Undip non-ASN "husnulkhatimah"