Semarang (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Klaten Atik Jaka Sawaldi menyatakan sebanyak 21 ribu kader PKK dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa bahkan RT/RW di Kabupaten Klaten siap menjadi Satgas Keluarga untuk menegakkan protokol kesehatan berbasis keluarga.
         
"Kami ikut prihatin akibat pandemi COVID-19 ini terus memakan korban. Tim Penggerak PKK terpanggil untuk ambil bagian.  Kami menyambut baik kerja kemitraan komunikasi publik yang ditawarkan Dinas Kominfo Klaten. Kami siap menggerakan 21 kader PKK untuk menjadi satgas keluarga menjaga anak-anak dan suami agar patuh protokol kesehatan," kata istri Sekda Klaten Jaka Sawaldi ini.

Atik mengaku selama ini pihaknya telah banyak melakukan sosialisasi terutama menyasar masyarakat yang masih belum sadar menggunakan masker. 

"Kami ingin ambil bagian dalam penyelesaian COVID-19 di Klaten. Biar pun kecil memang kita harus bekerja sama.  Saya minta secara berjenjang semua kader PKK baik lewel kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan sampai RT/RW meneguhkan diri menjadi Satgas Keluarga. Tidak harus ke mana-mana, cukup mengingat dan selalu mengingatkan keluarga sendiri untuk menjaga 3M, itu saja," pesan Atik yang juga dokter gigi ini.

Terkait kerja kemitraan komunikasi publik, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Klaten Amin Mustofa melalui Kepala Seksi Komunikasi dan Desiminasi Informasi Klaten Joko Priyono mengatakan upaya ini sebagai bentuk strategi komunikasi.  

Menurut Joko Priyono langkah para kader PKK Klaten tersebut merupakan salah satu komunikasi personal yang melibatkan tokoh penting berpengaruh.

"Dinas Kominfo Klaten akan terus bergerak menjalin kerja kemitraan komunikasi. Hampir setahun pandemi COVID-19 ini berbagai jurus sosialisasi telah dilakukan. Mengubah perilaku masyarakat memang tidak mudah dan kami memilih kaum ibu sebagai kekuatan kelembutan. Sentuhan keibuaan itu saya kira lebih efektif. Kami berdoa semoga peran PKK dan organisasi wanita lainnya bisa menjadi bagian solusi," kata Joko Priyono.

Joko Priyono menilai untuk menjadikan masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan, bisa jadi tidak harus dengan bentakan, tetapi melalui tutur ibu yang tulus didasari cinta keluarga diharapkan bisa meluluhkan kebandelan-kebandelan anak-anak yang sering malas memakai masker, cuci tangan, dan menghindari kerumunan yang tidak perlu.

"Kalau 21 ribu kader PKK Klaten istiqomah menjaga keluarganya, saya percaya ada 21 ribu rumah tangga dan anggota kelaurganya terlindungi. Semoga ini menjadi bagian solusi penanganan COVID-19 di Klaten. Bismillah," tutup Joko Priyono.

 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024