Semarang (ANTARA) - Penyandang disabilitas mengharapkan Pemerintah Kota Semarang melengkapi berbagai fasilitas umum yang ada di Ibu Kota Jawa Tengah ini dengan akses yang memudahkan kaum difabel.

Ketua Yayasan Satu Harapan Didik Sugianto, di Semarang, Kamis, mengatakan masih ada fasilitas umum yang dinilai belum ramah difabel.

Ia mencontohkan proyek Museum Bubakan yang ada di kawasan Kota Lama Semarang yang sedang memasuki tahap penyelesaian akhir.

Menurut dia, akses masuk museum tersebut tidak dilengkapi dengan jalur untuk kursi roda.

"Sudah disampaikan ke wali kota dan diteruskan ke dinas terkait," katanya.

Ia menjelaskan kendala yang dihadapi pemkot diakibatkan pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh pemerintah pusat.

Menurut dia, Yayasan Satu Harapan yang membawahi Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel Semarang sering dilibatkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Semarang dalam merancang akses sejumlah fasilitas umum.

Ia menuturkan penyediaan akses bagi penyandang disabilitas tersebut telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas.

"Pemkot SEmarang diharapkan bisa merealisasikan hingga tingkat bawah," katanya.


Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024