Cilacap (ANTARA) - Pertamina Refinery Unit IV Cilacap dan Perusaah Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Wijaya sepakat memperbarui kerja sama penambahan kebutuhan air bersih untuk operasional kilang maupun rumah dinas perusahaan.

Kesepakatan tersebut diwujudkan dalam penandatanganan amendemen perjanjian kerja sama antara Pertamina RU IV dan Perumdam Tirta Wijaya Cilacap, di Ruang Gadri Pendopo Wijayakusuma, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (22/1/2021).

Penandatanganan yang dilakukan oleh GM Pertamina RU IV Joko Pranoto dan Direktur Utama Perumdam Tirta Wijaya Cilacap Bambang Yulianto itu disaksikan oleh Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ignatius Tallulembang beserta jajaran direksi serta Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji.

Dalam kesempatan itu, Dirut PT KPI Ignatius Tallulembang mengatakan sejalan dengan kebutuhan energi nasional yang terus meningkat, Pertamina RU IV Cilacap melakukan pengembangan serta pembangunan kilang baru yang lebih modern dan ramah lingkungan. 

"Di antaranya kilang Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), Kilang Langit Biru (KLBC), serta yang masih berlangsung pembangunan kilang Refinery Development Master Plan (RDMP)," katanya.

Baca juga: PertaminaRU IV Cilacap uji coba produksi Green Diesel dan Green Avtur

Selain "project unit" baru maupun fleksibiltas kilang, kata dia, RU IV juga terus berinovasi dengan inisiatif efisiensi baik dari sisi feed, proses produksi maupun penyediaan kebutuhan utilitas kilang. 

“Salah satu inisiatif penting terkait program efisiensi itu adalah penyediaan kebutuhan air eksternal, baik untuk operasional kilang, office maupun rumah dinas perusahaan. Inilah yang melatarbelakangi perlunya amandemen perjanjian kerja sama dengan Perumdam Tirta Wijaya ini," katanya.  

Menurut dia, amendemen tersebut bertujuan mengatur peningkatan penyaluran air Perumdam untuk kebutuhan RU IV sesuai kebutuhan operasional kilang, termasuk kebutuhan air domestik di lingkungan RU IV. 

"Amendemen ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai basis pengajuan rencana investasi pembangunan infrastruktur terkait pasokan air Perumdam ke RU IV," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan data tahun 2020 memperlihatkan bahwa volume kebutuhan air bersih RU IV sebesar 380 meter kubik per jam. 

Secara bertahap, perkiraan kebutuhan air bersih eksternal naik menjadi 600 meter kubik per jam pada tahun 2023, dan 800 meter kubik per jam pada 2025. 

"Sebagai catatan, melalui kerja sama dengan Perumdam Tirta Wijaya pada tahun 2020 Pertamina RU IV telah berkontribusi terhadap pendapatan daerah tidak kurang dari Rp34,6 milliar, baik melalui pemakaian air di dalam kilang, office, rumah dinas perusahaan maupun suplai air ke dermaga area 70," kata Ignatius.
  
Sementara itu, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyambut antusias kerja sama yang sudah terjalin baik dengan Pertamina RU IV sejauh ini. 

"Pertamina RU IV ada di Cilacap, maka tentu sudah semestinya, seoptimal mungkin menggunakan sumber daya lokal yang ada di Cilacap, salah satunya pasokan air bersih dari PDAM. Ini membuktikan bahwa Pertamina memang benar-benar memberi dampak luas bagi seluruh lapisan masyarakat maupun dunia usaha yang lain," katanya.

Selama kegiatan berlangsung, protokol kesehatan diterapkan secara ketat seperti penggunaan masker, pengaturan jarak aman, dan pembatasan jumlah tamu undangan.

Baca juga: Pertamina lakukan "lifting" perdana di Kilang Cilacap
Baca juga: Kado HUT Ke-63 Pertamina, Kilang Langit Biru Cilacap diresmikan

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024