Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri uji coba pemanfaatan alat deteksi COVID-19 GeNose di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu, sekaligus mencoba menggunakannya.
Uji coba alat deteksi COVID-19 buatan anak bangsa itu rencananya akan digunakan di simpul-simpul transportasi umum.
"Alat GeNose menjadi solusi dari permasalahan alat screening dan diagnosis yang saat ini masih cukup mahal dan ketersediaannya terbatas," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Luhut meninjau implementasi alat deteksi COVID-19 GeNose didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartyanto, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri, Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Profesor Satryo Brodjonegoro, serta Profesor Eko perwakilan dari Tim GeNose Universitas Gadjah Mada.
GeNose merupakan alat deteksi COVID-19 yang digunakan untuk meningkatkan screening Covid-19 melalui embusan nafas dengan tahap 4T, yaitu tracking, tracing, testing, dan treatment.
GeNose melakukan deteksi melalui embusan napas sehingga memberikan rasa nyaman dan dapat digunakan oleh masyarakat dari anak-anak hingga lansia. Pengecekan melalui alat GeNose juga bisa didapatkan dengan harga yang terjangkau.
Penggunaan alat GeNose sendiri telah diakui oleh Kementerian Kesehatan dan didukung oleh Kementerian Perhubungan sebagai alat tes yang digunakan untuk aktivitas perjalanan masyarakat menggunakan transportasi umum.
Menurut Luhut, GeNose sebagai alat deteksi COVID-19 menjadi satu kebanggaan Indonesia karena dibuat oleh anak bangsa. Hal itu juga sejalan dengan kampanye Bangga Buatan Indonesia yang sedang dikembangkan oleh pemerintah.
Melalui alat tersebut, juga ditunjukkan bahwa bangsa Indonesia juga dapat berinovasi serta memberikan solusi bagi permasalahan pandemi COVID-19.
"GeNose juga menjadi satu kebanggaan Indonesia, karena alat ini merupakan asli buatan oleh anak bangsa," tambahnya.
Luhut pun mengapresiasi tim GeNose Universitas Gadjah Mada yang telah menyiapkan dan bekerja keras dalam menciptakan inovasi tersebut.
"Saya berharap GeNose dapat segera menjadi alat tes yang digunakan secara luas oleh masyarakat dan dapat membantu pemerintah dalam melakukan upaya 4T," tutup Luhut.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penggunaan GeNose sebagai alat tes syarat perjalanan masyarakat akan mulai dilakukan pada 5 Februari mendatang.
"Alat ini akan mulai digunakan pagi pengguna transportasi umum kereta api pada 5 Februari," kata Budi.
Baca juga: Ganjar siap carikan dana kembangkan GeNose
Baca juga: Jawa Tengah bakal beli GeNose untuk tingkatkan pelacakan COVID-19
Uji coba alat deteksi COVID-19 buatan anak bangsa itu rencananya akan digunakan di simpul-simpul transportasi umum.
"Alat GeNose menjadi solusi dari permasalahan alat screening dan diagnosis yang saat ini masih cukup mahal dan ketersediaannya terbatas," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Luhut meninjau implementasi alat deteksi COVID-19 GeNose didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartyanto, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri, Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Profesor Satryo Brodjonegoro, serta Profesor Eko perwakilan dari Tim GeNose Universitas Gadjah Mada.
GeNose merupakan alat deteksi COVID-19 yang digunakan untuk meningkatkan screening Covid-19 melalui embusan nafas dengan tahap 4T, yaitu tracking, tracing, testing, dan treatment.
GeNose melakukan deteksi melalui embusan napas sehingga memberikan rasa nyaman dan dapat digunakan oleh masyarakat dari anak-anak hingga lansia. Pengecekan melalui alat GeNose juga bisa didapatkan dengan harga yang terjangkau.
Penggunaan alat GeNose sendiri telah diakui oleh Kementerian Kesehatan dan didukung oleh Kementerian Perhubungan sebagai alat tes yang digunakan untuk aktivitas perjalanan masyarakat menggunakan transportasi umum.
Menurut Luhut, GeNose sebagai alat deteksi COVID-19 menjadi satu kebanggaan Indonesia karena dibuat oleh anak bangsa. Hal itu juga sejalan dengan kampanye Bangga Buatan Indonesia yang sedang dikembangkan oleh pemerintah.
Melalui alat tersebut, juga ditunjukkan bahwa bangsa Indonesia juga dapat berinovasi serta memberikan solusi bagi permasalahan pandemi COVID-19.
"GeNose juga menjadi satu kebanggaan Indonesia, karena alat ini merupakan asli buatan oleh anak bangsa," tambahnya.
Luhut pun mengapresiasi tim GeNose Universitas Gadjah Mada yang telah menyiapkan dan bekerja keras dalam menciptakan inovasi tersebut.
"Saya berharap GeNose dapat segera menjadi alat tes yang digunakan secara luas oleh masyarakat dan dapat membantu pemerintah dalam melakukan upaya 4T," tutup Luhut.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penggunaan GeNose sebagai alat tes syarat perjalanan masyarakat akan mulai dilakukan pada 5 Februari mendatang.
"Alat ini akan mulai digunakan pagi pengguna transportasi umum kereta api pada 5 Februari," kata Budi.
Baca juga: Ganjar siap carikan dana kembangkan GeNose
Baca juga: Jawa Tengah bakal beli GeNose untuk tingkatkan pelacakan COVID-19