Korban meninggal COVID seluruh dunia tembus dua juta

Sabtu, 16 Januari 2021 17:20 WIB

London (ANTARA) - Jumlah korban meninggal COVID-19 di seluruh dunia mencapai dua juta lebih pada Jumat (15/1), menurut hitungan Reuters, saat semua negara di belahan bumi sedang berupaya mendapatkan berbagai macam vaksin dan mendeteksi varian baru COVID-19.

Sembilan bulan lamanya bagi dunia untuk mencatat satu juta kematian pertama COVID-19, tetapi hanya dalam tiga bulan  jumlahnya meningkat menjadi dua juta kematian. Kondisi itu menggambarkan percepatan tingkat kematian.

Hingga 2021, rata-rata jumlah kematian COVID-19 di atas 11.900 per hari, yang berarti satu nyawa melayang setiap delapan detik, menurut hitungan Reuters.

"Dunia kita berada di titik tonggak sejarah yang menyayat hati," kata Sekjen PBB Antonio Guterres melalui pernyataan.

"Di balik jumlah yang mengejutkan ini terdapat nama dan wajah: kini senyuman hanyalah tinggal kenangan, kursi selamanya kosong di meja makan, ruangan bergema dengan kesunyian orang terkasih," katanya, seraya menyerukan lebih banyak koordinasi dan pendanaan global untuk upaya vaksinasi.

Hingga April, jumlah kematian COVID-19 global dapat mendekati 2,9 juta, menurut perkiraan Institute for Health Metrics and Evaluation.

Mengingat betapa cepatnya virus menyebar karena varian yang lebih menular, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan hal terburuk yang akan terjadi.

"Kita memasuki tahun kedua saat ini. Itu bahkan bisa lebih sulit mengingat dinamika penularan dan sejumlah masalah yang sedang kita alami," kata pejabat kedaruratan WHO, Mike Ryan, Rabu (13/1).

AS melaporkan jumlah kematian COVID-19 tertinggi, yaitu di atas 386.000, dan mencatatkan satu dari setiap empat kematian yang dilaporkan di seluruh dunia setiap harinya.

Negara yang terkena dampak parah selanjutnya adalah Brazil, India, Meksiko, dan Inggris Raya. Jika disatukan, lima negara tersebut berkontribusi hampir 50 persen pada semua jumlah kematian COVID-19 di dunia, tetapi hanya mewakili 27 persen dari populasi dunia.

Eropa, kawasan yang paling menderita pandemi di dunia, sejauh ini melaporkan 615.000 lebih kematian --sekaligus menyumbang hampir 31 persen pada kematian COVID-19 global.

Di India, negara yang baru saja mencapai 151.000 lebih kematian COVID-19, vaksinasi akan dimulai pada Sabtu (16/1). Otoritas negara itu berharap dapat memvaksinasi 300 juta orang berisiko tinggi selama 6-8 bulan ke depan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Tim WHO tiba di Wuhan untuk selidiki asal-usul COVID-19

Baca juga: Kasus jenis baru COVID-19 muncul di Amerika Latin

Baca juga: Pemerintahan Trump dituding lakukan penipuan dalam penyediaan vaksin

Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

JNE Content Competition 2024 siapkan hadiah ratusan juta rupiah

30 April 2024 15:15 Wib

Kejari: Pengembalian kerugian negara kasus KONI capai Rp900 juta

26 April 2024 13:30 Wib

Pakar sarankan tingkatkan indeks pertanaman dibanding cetak sawah baru 1 juta hektare

26 April 2024 7:45 Wib

Didukung Semen Gresik, omzet "hampers" Lebaran RB Rembang tembus Rp565 juta

24 April 2024 10:11 Wib

Dana hibah 15 juta USD dari UEA cair, Gibran fokus penyelesaian infrastruktur

24 April 2024 7:50 Wib
Terpopuler

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

Penguasa Mangkunegaran beri motivasi kepada lulusan UNS

PERISTIWA - 27 April 2024 17:08 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib