Temanggung (ANTARA) - Seorang dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Trisada Indra Puri (35), meninggal dunia terkonfirmasi positif COVID-19.
"Saya dan wakil bupati ikut berduka atas meninggalnya salah satu dokter di RSUD Temanggung yang meninggal karena positif COVID-19," kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Selasa.
Ia mengatakan hal tersebut usai pelantikan/pengukuhan jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemkab Temanggung di Pendopo Pengayoman.
Baca juga: Seorang dokter di Magelang meninggal terpapar COVID-19
"Saya ikut berbela sungkawa dan ikut mendoakan semoga almarhumah husnulkhatimah dan saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas pengorbanan dan dedikasi almarhumah yang selama ini telah bekerja keras memberikan pelayanan kepada masyarakat berada di garis terdepan dalam melawan pandemi COVID-19 ini," katanya.
Khadziq menyampaikan kesedihannya karena saat-saat ada harapan baru dengan vaksin COVID-19 untuk bisa keluar dari pandemi ini, malah dokter RSUD Temanggung meninggal karena COVID-19.
"Padahal sejak awal dokter ini berdedikasi luar biasa, bekerja keras di garis terdepan malah justru ketika ada harapan untuk keluar dari krisis dia terkena COVID-19 dan meninggal dunia, sungguh saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya," katanya.
Ia menuturkan tentu hal ini menjadi peringatan bagi siapa saja agar lebih berhati-hati, lebih waspada terhadap COVID-19 di tengah masyarakat.
"Saya menilai akhir-akhir ini banyak masyarakat yang abai terhadap COVID-19 sehingga masyarakat mulai kendor dalam melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Ia berharap, dengan meninggalnya dokter RSUD Temanggung ini harus menjadi momentum seluruh masyarakat untuk kembali meningkatkan kesadaran menghindari virus ini dengan cara meningkatkan kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Direktur RSUD Temanggung Tetty Kurniawati mengatakan almarhumah dr Trisada yang telah dimakamkan dengan protokol kesehatan ketat, Senin (11/1) malam itu, semasa hidupnya merupakan salah satu dokter terbaik di RSUD Temanggung.
Dedikasinya sebagai dokter umum dalam membantu semua pasien sudah tidak terhitung, karena itu pihak RSUD merasa kehilangan atas dipanggilnya sang dokter kembali kepada Allah SWT.
"Salah satu tenaga kesehatan terbaik telah dipanggil karena punya penyakit dalam dan terpapar COVID-19," katanya.
Ia berharap, gugurnya tenaga kesehatan kali ini merupakan yang terakhir agar tidak terjadi pada tenaga kesehatan lainnya.
Tetty juga berharap, peristiwa tersebut menjadi pengingat semua masyarakat agar tidak menyepelekan COVID-19. Masyarakat harus tetap waspada dan selalu mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak kapan pun dan di mana pun berada.
"Pandemi COVID-19 ini belum berakhir, virus cukup ganas, maka protokol kesehatan harus tetap ditegakkan walaupun vaksin sudah disiapkan," katanya.
Baca juga: IDI: 237 dokter wafat karena COVID-19
Baca juga: Dokter paru: Tetap patuhi prokes di tempat wisata
"Saya dan wakil bupati ikut berduka atas meninggalnya salah satu dokter di RSUD Temanggung yang meninggal karena positif COVID-19," kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Selasa.
Ia mengatakan hal tersebut usai pelantikan/pengukuhan jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemkab Temanggung di Pendopo Pengayoman.
Baca juga: Seorang dokter di Magelang meninggal terpapar COVID-19
"Saya ikut berbela sungkawa dan ikut mendoakan semoga almarhumah husnulkhatimah dan saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas pengorbanan dan dedikasi almarhumah yang selama ini telah bekerja keras memberikan pelayanan kepada masyarakat berada di garis terdepan dalam melawan pandemi COVID-19 ini," katanya.
Khadziq menyampaikan kesedihannya karena saat-saat ada harapan baru dengan vaksin COVID-19 untuk bisa keluar dari pandemi ini, malah dokter RSUD Temanggung meninggal karena COVID-19.
"Padahal sejak awal dokter ini berdedikasi luar biasa, bekerja keras di garis terdepan malah justru ketika ada harapan untuk keluar dari krisis dia terkena COVID-19 dan meninggal dunia, sungguh saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya," katanya.
Ia menuturkan tentu hal ini menjadi peringatan bagi siapa saja agar lebih berhati-hati, lebih waspada terhadap COVID-19 di tengah masyarakat.
"Saya menilai akhir-akhir ini banyak masyarakat yang abai terhadap COVID-19 sehingga masyarakat mulai kendor dalam melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Ia berharap, dengan meninggalnya dokter RSUD Temanggung ini harus menjadi momentum seluruh masyarakat untuk kembali meningkatkan kesadaran menghindari virus ini dengan cara meningkatkan kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Direktur RSUD Temanggung Tetty Kurniawati mengatakan almarhumah dr Trisada yang telah dimakamkan dengan protokol kesehatan ketat, Senin (11/1) malam itu, semasa hidupnya merupakan salah satu dokter terbaik di RSUD Temanggung.
Dedikasinya sebagai dokter umum dalam membantu semua pasien sudah tidak terhitung, karena itu pihak RSUD merasa kehilangan atas dipanggilnya sang dokter kembali kepada Allah SWT.
"Salah satu tenaga kesehatan terbaik telah dipanggil karena punya penyakit dalam dan terpapar COVID-19," katanya.
Ia berharap, gugurnya tenaga kesehatan kali ini merupakan yang terakhir agar tidak terjadi pada tenaga kesehatan lainnya.
Tetty juga berharap, peristiwa tersebut menjadi pengingat semua masyarakat agar tidak menyepelekan COVID-19. Masyarakat harus tetap waspada dan selalu mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak kapan pun dan di mana pun berada.
"Pandemi COVID-19 ini belum berakhir, virus cukup ganas, maka protokol kesehatan harus tetap ditegakkan walaupun vaksin sudah disiapkan," katanya.
Baca juga: IDI: 237 dokter wafat karena COVID-19
Baca juga: Dokter paru: Tetap patuhi prokes di tempat wisata