Semarang (ANTARA) - Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Semarang dilaporkan sudah menembus angka lebih dari seribu orang.
Berdasarkan data di laman https://siagacorona.semarangkota.go.id hingga Kamis pukul 14.00 WIB, jumlah pasien yang dirawat karena positif COVID-19 sudah mencapai 1.020 orang.
Dari jumlah tersebut, 731 orang merupakan warga Kota Semarang, sedangkan 289 orang sisanya berasal dari luar Semarang.
Adapun jumlah data pasien yang meninggal akibat COVID-19 tercatat mencapai 1.780 orang.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut perkembangan kasus COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah ini pada dua pekan terakhir memang tidak kunjung turun.
Menurut dia, ketersediaan tempat tidur di sejumlah rumah sakit di Kota Semarang sudah berada di atas 80 persen.
"Beberapa sudah penuh, bahkan ada yang tambah kamar," katanya.
Lonjakan kasus COVID-19 tersebut, menurut dia, sudah terjadi sejak awal Desember 2020.
"Terjadi lonjakan hampir di semua daerah, tidak hanya Semarang," katanya.
Pemkot Semarang sendiri akan kembali memperketat aturan tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di masa pandemi COVID-19 yang disesuaikan dengan keputusan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk wilayah Jawa dan Bali mulai 11 hingga 25 Januari 2021.
Berkaitan dengan angka kasus COVID-19 yang masih tinggi, ia meminta masyarakat tetap mengikuti prosedur kesehatan yang baik.
"Hindari kegiatan di luar rumah yang tidak perlu," katanya.
Berdasarkan data di laman https://siagacorona.semarangkota.go.id hingga Kamis pukul 14.00 WIB, jumlah pasien yang dirawat karena positif COVID-19 sudah mencapai 1.020 orang.
Dari jumlah tersebut, 731 orang merupakan warga Kota Semarang, sedangkan 289 orang sisanya berasal dari luar Semarang.
Adapun jumlah data pasien yang meninggal akibat COVID-19 tercatat mencapai 1.780 orang.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut perkembangan kasus COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah ini pada dua pekan terakhir memang tidak kunjung turun.
Menurut dia, ketersediaan tempat tidur di sejumlah rumah sakit di Kota Semarang sudah berada di atas 80 persen.
"Beberapa sudah penuh, bahkan ada yang tambah kamar," katanya.
Lonjakan kasus COVID-19 tersebut, menurut dia, sudah terjadi sejak awal Desember 2020.
"Terjadi lonjakan hampir di semua daerah, tidak hanya Semarang," katanya.
Pemkot Semarang sendiri akan kembali memperketat aturan tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di masa pandemi COVID-19 yang disesuaikan dengan keputusan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk wilayah Jawa dan Bali mulai 11 hingga 25 Januari 2021.
Berkaitan dengan angka kasus COVID-19 yang masih tinggi, ia meminta masyarakat tetap mengikuti prosedur kesehatan yang baik.
"Hindari kegiatan di luar rumah yang tidak perlu," katanya.