Pekalongan (ANTARA) - Sebanyak empat kecamatan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, memiliki wilayah rawan longsor dan tanah bergerak sehingga warga diimbau perlu meningkatkan kewaspadaan saat kondisi turun hujan.

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa kondisi geologis di wilayah empat kecamatan memiliki lempengan dan struktur tanah yang hampir sama yaitu mudah terkikis air.

"Oleh karena, perlu dilakukan upaya pencegahan (preventif) seiring dengan kondisi anomali cuaca yang cukup tinggi dengan perubahan yang terlihat cepat," katanya.

Baca juga: Sebagian besar wilayah Temanggung rawan bencana longsor

Keempat kecamatan tersebut adalah Kandangserang, Paninggaran, Petungkriono, dan Lebakbarang.

Menurut dia, wilayah Kabupaten Pekalongan diperkirakan akan menghadapi cuaca ekstrem pada Maret 2021 sehingga semua pihak perlu melakukan pencegahan terhadap bencana.

Pemkab, kata dia, memberikan pembekalan kepada para kepala desa tentang bagaimana upaya yang perlu dilakukan saat menghadapi bencana.

"Petugas Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) secara normatif sering memberikan pembinaan ke daerah. Oleh karena, kami menekankan bagaimana melakukan upaya pencegahan," katanya.

Ia mengatakan bahwa pemkab siap memperbanyak memasang alat sistem peringatan dini (early warning system) terutama di lokasi rawan bencana maupun tanah bergerak.

"Oleh karena, kami minta para kades harus mengetahui sekecil apapun terhadap perubahan yang terjadi pada struktur geografis. Demikian pula, warga juga bisa memahami bagaiamna menghadapi persoalan bencana," katanya.

Baca juga: Kurangi risiko bencana, BPBD Banjarnegara susun peta wilayah rawan longsor
Baca juga: Mengenal teknik pengaman lereng untuk wilayah rawan longsor

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024