Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap mengkonfirmasi pada PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku pengembang proyek PLTU Batang terkait  adanya batubara tercecer di laut.

Bupati Batang Wihaji di Batang, Selasa, mengatakan pihaknya sudah memanggil Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mengecek kebenaran informasi adanya batubara tercecer di laut yang viral di media sosial (medsos).

"Kami sudah panggil Dinas Kelautan tentang hal tersebut. Poinnya, benar atau tidak (berita di medsos) ada keluhan dari nelayan ketika menjaring ikan di laut malah mendapat batubara," katanya.

Tentunya, kata dia, hal yang menjadi pertanyaan adalah dari mana barang itu (batu bara) dan siapa yang membuang atau tercecernya batubara tersebut.

"Oleh karena, saya selaku kepala daerah sudah perintahkan pada Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan untuk mengecek tentang kebenaran di lapangan. Setelah itu, kemudian pemkab akan menindaklanjuti agar tidak merugikan para nelayan," katanya.

Saat ditanya apakah batubara yang tercecer di laut adalah sebuah rekayasa, Bupati Wihaji mengatakan dirinya tidak dapat mengindikasikan terkait masalah itu.

"Saya tidak mengerti. Yang jelas, kami akan melakukan pengecekan di lapangan dan jangan sampai nelayan dirugikan," katanya.

Ia mengatakan pemkab akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jateng dan mengkonfirmasi dengan PLTU Batang terkait dengan adanya masalah tercecernya batubara di laut itu.

"Asumsinya, PLTU Batang akan menggunakan bahan bakunya dari batu bara, apakah dari situ maka akan kami cek dan konfirmasi. Namun kepastiannya akan kami cek ulang," katanya.

Ia menambahkan bahwa pemkab akan menindaklanjuti sesuai perkembangan yang ada dan mengambil langkah-langkah konkret.

"Yang jelas, pemkab akan berpihak pada para nelayan dan jangan sampai mereka dirugikan," katanya.


 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024