Purwokerto (ANTARA) - Rektor Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) Ali Rokhman mengatakan peringatan Hari Ibu merupakan momentum yang tepat untuk terus memperkuat literasi teknologi digital agar dapat berdaya saing di tengah kemajuan ilmu pengetahuan.
"Ibu untuk generasi milenial harus mempunyai literasi terhadap teknologi digital," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Hal tersebut kata dia sangat diperlukan agar tidak terjadi kesenjangan yang terlalu lebar dengan anak-anaknya.
Dia mengatakan literasi teknologi digital yang baik akan menjadi modal utama bagi seorang ibu untuk mendidik anak-anaknya.
"Generasi sekarang ini hidup dalam alam teknologi digital, ibu pun harus mengetahui alam digital anaknya, sehingga bisa mengawal anak dalam mempersiapkan masa depan mereka," katanya.
Dia mengatakan melalui literasi teknologi digital diharapkan ibu akan dapat mengetahui bagaimana mengakses internet, media sosial dan lain sebagainya.
"Ibu juga perlu memahami perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara mendasar khususnya terkait manfaat dan efek negatif penggunaannya sehingga diharapkan para ibu dapat ikut mendampingi dan mengawasi penggunaan teknologi digital oleh si buah hati," katanya.
Selain itu melalui literasi yang baik juga diharapkan seorang ibu akan dapat lebih bijak, produktif dan inovatif dalam memanfaatkan kemajuan teknologi.
Dia juga mengatakan bahwa seorang ibu harus melek teknologi agar dapat melakukan pola asuh yang optimal pada era digital.
"Dengan demikian meskipun gawai yang digunakan oleh anak-anak makin canggih, namun ibu dapat mempelajari dan tetap mengimbanginya agar tidak jauh ketinggalan dengan kemampuan anak dalam menggunakan teknologi kekinian tersebut," katanya.
Harapannya, kata dia, ibu dapat tetap mengawal anak-anak dalam menggunakan gawai dan dapat memberi gambaran mengenai dampak positif dan sekaligus dampak negatif dari penggunaan gawai itu.
"Tujuan dan harapan tentu saja tetap dapat optimal dalam menerapkan pola asuh dan mengawal karakter anak-anaknya, dan metodenya disesuaikan dengan generasi milenial," katanya.
Kendati demikian dia juga mengingatkan bahwa selain mengawal anak menggunakan gawai, pada masa pandemi seperti sekarang ini ibu dan ayah perlu mendampingi anak bermain dan beraktivitas lain seperti membaca buku agar betah di rumah.
"Selama masa pandemi ini anak lebih banyak berada di rumah dan belajar dari rumah sehingga perlu pendampingan orang tua mengajak anak bermain agar tidak jenuh dan tidak terpaku pada gawai saja," katanya.
"Ibu untuk generasi milenial harus mempunyai literasi terhadap teknologi digital," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Hal tersebut kata dia sangat diperlukan agar tidak terjadi kesenjangan yang terlalu lebar dengan anak-anaknya.
Dia mengatakan literasi teknologi digital yang baik akan menjadi modal utama bagi seorang ibu untuk mendidik anak-anaknya.
"Generasi sekarang ini hidup dalam alam teknologi digital, ibu pun harus mengetahui alam digital anaknya, sehingga bisa mengawal anak dalam mempersiapkan masa depan mereka," katanya.
Dia mengatakan melalui literasi teknologi digital diharapkan ibu akan dapat mengetahui bagaimana mengakses internet, media sosial dan lain sebagainya.
"Ibu juga perlu memahami perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara mendasar khususnya terkait manfaat dan efek negatif penggunaannya sehingga diharapkan para ibu dapat ikut mendampingi dan mengawasi penggunaan teknologi digital oleh si buah hati," katanya.
Selain itu melalui literasi yang baik juga diharapkan seorang ibu akan dapat lebih bijak, produktif dan inovatif dalam memanfaatkan kemajuan teknologi.
Dia juga mengatakan bahwa seorang ibu harus melek teknologi agar dapat melakukan pola asuh yang optimal pada era digital.
"Dengan demikian meskipun gawai yang digunakan oleh anak-anak makin canggih, namun ibu dapat mempelajari dan tetap mengimbanginya agar tidak jauh ketinggalan dengan kemampuan anak dalam menggunakan teknologi kekinian tersebut," katanya.
Harapannya, kata dia, ibu dapat tetap mengawal anak-anak dalam menggunakan gawai dan dapat memberi gambaran mengenai dampak positif dan sekaligus dampak negatif dari penggunaan gawai itu.
"Tujuan dan harapan tentu saja tetap dapat optimal dalam menerapkan pola asuh dan mengawal karakter anak-anaknya, dan metodenya disesuaikan dengan generasi milenial," katanya.
Kendati demikian dia juga mengingatkan bahwa selain mengawal anak menggunakan gawai, pada masa pandemi seperti sekarang ini ibu dan ayah perlu mendampingi anak bermain dan beraktivitas lain seperti membaca buku agar betah di rumah.
"Selama masa pandemi ini anak lebih banyak berada di rumah dan belajar dari rumah sehingga perlu pendampingan orang tua mengajak anak bermain agar tidak jenuh dan tidak terpaku pada gawai saja," katanya.