Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memprioritaskan pemberian vaksin COVID-19 yang nantinya diterima dari Pemprov Jateng sebanyak 6.000 vaksin untuk seluruh tenaga kesehatan.
"Untuk sementara prioritasnya untuk tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga pendukung fasilitas layanan kesehatan, sedangkan untuk TNI dan Polri belum termasuk," kata Pelaksana Tugas Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Rabu.
Demikian halnya, kata dia, untuk aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kudus juga belum mendapatkan alokasi vaksin tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi: Vaksin COVID-19 gratis
Meskipun sudah ada vaksin, dia mengajak masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, mulai dari disiplin memakai masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Ia juga mengingatkan ketika makan di warung atau tempat umum untuk tidak berbicara dengan teman atau orang lain ketika tidak bermasker. Berbeda, ketika sudah memakai maskser dipersilakan mengobrol demi mencegah penularan virus corona.
"Masyarakat harus paham bagaimana penularan virus tersebut. Jika perlu pakai pelindung wajah atau face shield," ujarnya.
Tanpa dukungan masyarakat, katanya, maka upaya pemkab menuju zona aman sulit dicapai karena hingga kini Kabupaten Kudus masih bertahan di zona oranye dengan penularan virus corona tingkat sedang.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus mencatat adanya tambahan 56 kasus positif baru di Kabupaten Kudus per Selasa (15/12) malam, sehingga total kasus menjadi 3.070 pasien, sedangkan pasien aktif corona di Kudus sebanyak 390 pasien.
Baca juga: Jubir: Vaksin diberikan pada usia 18 hingga 59 tahun
"Untuk sementara prioritasnya untuk tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga pendukung fasilitas layanan kesehatan, sedangkan untuk TNI dan Polri belum termasuk," kata Pelaksana Tugas Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Rabu.
Demikian halnya, kata dia, untuk aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kudus juga belum mendapatkan alokasi vaksin tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi: Vaksin COVID-19 gratis
Meskipun sudah ada vaksin, dia mengajak masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, mulai dari disiplin memakai masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Ia juga mengingatkan ketika makan di warung atau tempat umum untuk tidak berbicara dengan teman atau orang lain ketika tidak bermasker. Berbeda, ketika sudah memakai maskser dipersilakan mengobrol demi mencegah penularan virus corona.
"Masyarakat harus paham bagaimana penularan virus tersebut. Jika perlu pakai pelindung wajah atau face shield," ujarnya.
Tanpa dukungan masyarakat, katanya, maka upaya pemkab menuju zona aman sulit dicapai karena hingga kini Kabupaten Kudus masih bertahan di zona oranye dengan penularan virus corona tingkat sedang.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus mencatat adanya tambahan 56 kasus positif baru di Kabupaten Kudus per Selasa (15/12) malam, sehingga total kasus menjadi 3.070 pasien, sedangkan pasien aktif corona di Kudus sebanyak 390 pasien.
Baca juga: Jubir: Vaksin diberikan pada usia 18 hingga 59 tahun