Semarang (ANTARA) -
Anggota Komisi X DPR Republik Indonesia A.S. Sukawijaya menyarankan pemerintah pusat memasukkan kalangan guru dan tenaga pendidik menjadi salah satu pihak yang menjadi prioritas penerima vaksin COVID-19.

"Setelah tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat dan lain sebagainya yang telah berupaya mengatasi COVID-19, guru merupakan salah satu profesi yang harus diprioritaskan untuk diberi vaksin dan dibiayai oleh negara mengingat peran guru-guru di Indonesia yang menjadi salah satu pengabdi untuk publik," kata pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu di Semarang, Selasa.

Apalagi, lanjut dia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada awal 2021 mengizinkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Baca juga: Jateng targetkan 21,2 juta jiwa warga divaksin

"Oleh karena itu, salah satu cara mengantisipasi penyebaran COVID-19 di lingkup pendidikan adalah dengan memprioritaskan pemberian vaksin kepada guru yang mau," ujarnya.

Politikus Partai Demokrat itu juga meminta pemerintah memastikan terlebih dahulu 1,2 juta dosis vaksin dari Tiongkok dengan uji klinis untuk memastikan keamanan vaksin tersebut.

"Sebelum itu semua, pemerintah harus memastikan keamanan vaksin itu sendiri. Kita sebagai bagian bagian rakyat Indonesia juga ikut mendoakan supaya uji klinis berlangsung lancar dan vaksin tersebut benar-benar aman," katanya.

Seperti diwartakan, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi asal Tiongkok, Sinovac, tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Minggu (6/12) sekitar pukul 21.25 WIB.

Baca juga: Pemerintah belum tetapkan harga vaksin COVID-19
Baca juga: Doni tegaskan tetap jalankan protokol kesehatan meski ada vaksin

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024