Solo (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surakarta menilai pemungutan suara di 1.232 tempat pemungutan suara (TPS) Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020,  Rabu (9/12), secara keseluruhan sudah sesuai dengan protokol kesehatan (prokes).

"Tidak ditemukan adanya pelanggaran," kata Ketua Bawaslu Kota Surakarta Budi Wahyono di sela acara kunjungan Ketua Bawaslu RI Abhan di Solo, Kamis.

Menurut Budi Wahyono, KPU sebagai penyelenggara pemungutan suara sudah melakukan 15 norma baru di setiap TPS pada masa pendemi COVID-19.

Baca juga: Bawaslu: Pemenang pilkada harus tetap taat protokol kesehatan

"Jadi, penyelenggara terhadap kepatuhan protokol kesehatan sudah sesuai dengan ketentuan, yakni setiap pemilih sebelum masuk ke TPS sudah mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu," kata Budi Wahyono.

Pemilih sebelum masuk ke ruang pencoblosan dicek suhunya dengan thermo gun, dan saat presensi sudah ada sarung tangan plastik sekali pakai. Bahkan, pemilih setelah mencoblos, ditetes dengan tinta tetes semuanya. Selain itu, sampah untuk tempat tisu setelah cuci tangan, semua sudah disiapkan.

"Saya kira ini sudah seseuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Mudah-mudah hajatan pesta demokrasi Pilkada Surakarta tidak menimbulkan klaster baru COVID-19," kata Budi.

Bawaslu dalam pengawasan pencoblosan tahun ini berbeda dengan pilkada sebelumnya. Pada masa pendemi COVID-19, surat undangan pemberitahuan pemilih ada tahapan waktunya sehingga tidak sampai terjadi kerumunan di TPS.

Selain itu, Bawalsu Kota Surakarta juga melakukan penghitungan cepat hasil perolehan suara dari pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan pasangan Bagyo Wahyono-F.X.Supardjo (Bajo). Hitung cepat itu, dari hasil laporan petugas pengawas di TPS sebagai gambaran saja.

Dari hasil perhitungan cepat dari 1.231 TPS oleh Bawaslu Kota Surakarta, menyebutkan pasangan Gibran-Teguh meraih 225.148 suara atau sekitar 86,45 persen dan pasangan Bajo mendapat 35.302 suara atau 13,55 persen.

Namun, kata Budi, hasil resmi dan yang diakui nanti adalah hasil rekapitulasi berjenjang dari TPS ke tingkat kecamatan, kemudian di KPU Kota Surakarta.

Ketua Bawaslu RI Abhan menilai secara umum pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di seluruh Indonesia berjalan lancar.

Menurut Abhan, ada kekhawatiran pelaksanaan Pilkada 2020 terjadi kerumunan dan bisa menimbulkan klaster baru.

"Kami melihat kesadaran masyarakat cukup tinggi. Mereka datang ke TPS sesuai dengan waktu surat undangan. Saya kira apresiasi kepada masyarakat yang menggunakan hak pilihnya, dan tertib sesuai dengan prokes di TPS," kata Abhan.

Kendati demikian, Abhan mengimbau seluruh paslon, tim kampanye, parpol, dan masyarakat untuk tidak bereuforia karena dapat menimbulkan kerumunan yang akan berpotensi penularan COVID-19.

"Hal ini butuh komitmen bersama," katanya.

Ia mengatakan bahwa proses di KPU masih berjalan hingga penetapan hasil penghitungan suara. 

Baca juga: Bawaslu sebut indeks kerawanan pemilu di Kendal tertinggi di Jateng
Baca juga: Ditemukan pemilih tak memakai masker di Pilkada Demak
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024