Masa tinggal atlet Olimpiade di Jepang bakal lebih singkat

Selasa, 8 Desember 2020 4:48 WIB

Jakarta (ANTARA) - Para atlet yang akan berkompetisi di Olimpiade Tokyo, Jepang tahun depan akan memiliki masa tinggal yang lebih singkat di negara tuan rumah ketimbang biasanya karena ketatnya protokol kesehatan dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Presiden Komite Olimpiade Internasional (OIC) Thomas Bach mendesak komite Olimpiade nasional negara-negara peserta untuk menyesuaikan rencana perjalanan para atlet dan staf pendukung sehingga mereka tidak tiba lebih awal atau tinggal lebih larut untuk meminimalkan resiko penularan.

"Komite-komite Olimpiade Nasional harus menyesuaikan kebijakan kedatangan dan kepulangan untuk memastikan para atlet tiba lima hari sebelum start kompetisi dan pulang maksimal dua hari setelah selesainya kompetisi," kata Bach dalam jumpa pers virtual seperti dikutip Reuters, Senin.

Baca juga: IOC akan pastikan peserta dan penonton Olimpiade Tokyo sudah divaksin

"Ini berlaku untuk setiap ofisial olahraga masing-masing, tidak hanya untuk atlet. Pengecualian akan dipertimbangkan tergantung dari kriteria olahraga tertentu," kata dia.

Hal itu berarti para atlet yang berkompetisi di pekan kedua Olimpiade bakal melewatkan parade tim di upacara pembukaan Olimpiade. Sedangkan mereka yang tiba lebih awal akan melewatkan upacara penutupan.

ICO mengatakan kontrol yang lebih ketat akan diberlakukan untuk mengatur siapa saja yang bisa tinggal di wisma atlet untuk melindungi para kompetitor.

Baca juga: IOC: Kampung Atlet harus jadi tempat teraman di Tokyo

Pandemi COVID-19 awal tahun ini telah memaksa penundaan Olimpiade Tokyo 2020 dalam waktu satu tahun.

Dengan lebih dari 10.000 atlet dari seluruh dunia yang bakal bertanding, ditakutkan kedatangan mereka akan menimbulkan lonjakan kasus COVID-19.

Sementara itu, dalam pengumuman pada Jumat, penyelenggara mengatakan bahwa penundaan Olimpiade akan menyebabkan pembengkakan bujet sebesar 294 miliar yen, sekira 39,6 triliun rupiah yang akan ditanggung oleh komite Olimpiade Tokyo 2020, pemerintah Jepang dan Tokyo Metropolitan Government.

Baca juga: Penundaan Olimpiade Tokyo berpotensi diperpanjang jika virus bermutasi
Baca juga: IOC kucurkan Rp12 triliun atasi dampak penundaan Olimpiade Tokyo
Baca juga: Problema besar di balik penundaan Olimpiade Tokyo

Pewarta : Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Kemenag Jateng bicara kerukunan di hadapan mahasiswa Universitas Chuo Jepang

11 August 2024 18:47 Wib

Salat Idul Fitri di Masjid Indonesia Tokyo dihadiri 5.000 jamaah

10 April 2024 12:35 Wib

Jepang bakal hapus program magang, ini imbauan KBRI di Tokyo

04 May 2023 10:47 Wib, 2023

Pratama Arhan jalani puasa dapat dukungan Tokyo Verdy

26 March 2022 6:25 Wib, 2022

KBRI Tokyo: Tak ada WNI korban gempa Jepang

17 March 2022 9:59 Wib, 2022
Terpopuler

BRI pastikan data nasabah aman, merespons dugaan serangan ransomware

NASIONAL - 19 December 2024 9:43 Wib

Pemkot Magelang tetap siaga bencana meski kota kecil

PERISTIWA - 21 December 2024 7:36 Wib

Bank Jateng Purwodadi serahkan bantuan kepada disabilitas

EKONOMI - 23 December 2024 20:14 Wib

PLN Icon Plus rapikan kabel FO, jaga keandalan jaringan telekomunikasi

EKONOMI - 19 December 2024 9:53 Wib

Prakiraan cuaca Jateng hari ini, waspada hujan dan rob

PERISTIWA - 21 December 2024 8:31 Wib