Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengingatkan para pelaku wisata di daerah setempat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah makin merebak penyebaran COVID-19.
"Ini penting karena kasus COVID-19 semakin melonjak beberapa waktu terakhir," katanya saat membuka kegiatan "Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Profesionalisme Bidang Pariwisata yang Fokus pada Sosialisasi CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment)", di Magelang, Jumat.
Ia menjelaskan pentingnya pelaku wisata memahami dengan baik tentang pengembangan aktivitas kepariwisataan, termasuk menyangkut permasalahan di lapangan, terutama saat ini yang terkait dengan pandemi virus corona jenis baru itu.
Data covid19.magelangkota.go.id pada Jumat, hingga pukul 12.00 WIB, antara lain menyebutkan jumlah kontak erat 1.707 orang, probable 20 orang, suspek 639 orang, konfirmasi 708 orang di mana 577 orang dinyatakan sembuh, sedangkan total meninggal dunia 80 orang.
"Pelaku wisata harus tahu bagaimana bisa membuat laku pariwisata di Indonesia terus berkembang. Tahu perintahnya, tahu permasalahan di lapangan, khususnya berkaitan dengan pandemi COVID-19, khususnya di Kota Magelang,” ujar Sigit dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang.
Kegiatan yang diinisiasi Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang tersebut diikuti 80 pelaku usaha, meliputi hotel, restoran, dan desa wisata.
Di sela-sela kegiatan tersebut, Wali Kota Sigit Widyonindito berkesempatan menyerahkan bantuan hibah dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kepada kalangan pelaku usaha wisata di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
Ia menyatakan bersyukur karena Kota Magelang mendapat bantuan tersebut untuk pengembangan dan pemulihan ekonomi di sektor wisata dari dampak pandemi COVID-19. Total dana hibah dari Kemenparekraf untuk daerah setempat Rp974.133.191.
"Kegiatan ini untuk sosialisasi program CHSE, dan sekaligus pemberian bantuan dari Kementerian Pariwisata kepada pelaku pariwisata terdampak COVID-19," katanya.
Sekretaris Disporapar Kota Magelang Sarwo Imam Santoso mengutarakan hibah diberikan kepada 13 hotel, tiga restoran, dan dua desa wisata, yaitu Desa Wisata Tidar Campur dan Desa Wisata Tidar Dudan, serta dua objek wisata, yakni Taman Kyai Langgeng dan Unit Pelaksana Teknis Gunung Tidar.
“Desa Wisata Tidar Dudan dan Desa Wisata Tidar Campur juga selalu kita kawal dan pantau, dengan harapan kedua objek wisata tersebut bisa menjadi destinasi wisata baru di Kota Magelang," katanya.
"Ini penting karena kasus COVID-19 semakin melonjak beberapa waktu terakhir," katanya saat membuka kegiatan "Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Profesionalisme Bidang Pariwisata yang Fokus pada Sosialisasi CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment)", di Magelang, Jumat.
Ia menjelaskan pentingnya pelaku wisata memahami dengan baik tentang pengembangan aktivitas kepariwisataan, termasuk menyangkut permasalahan di lapangan, terutama saat ini yang terkait dengan pandemi virus corona jenis baru itu.
Data covid19.magelangkota.go.id pada Jumat, hingga pukul 12.00 WIB, antara lain menyebutkan jumlah kontak erat 1.707 orang, probable 20 orang, suspek 639 orang, konfirmasi 708 orang di mana 577 orang dinyatakan sembuh, sedangkan total meninggal dunia 80 orang.
"Pelaku wisata harus tahu bagaimana bisa membuat laku pariwisata di Indonesia terus berkembang. Tahu perintahnya, tahu permasalahan di lapangan, khususnya berkaitan dengan pandemi COVID-19, khususnya di Kota Magelang,” ujar Sigit dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang.
Kegiatan yang diinisiasi Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang tersebut diikuti 80 pelaku usaha, meliputi hotel, restoran, dan desa wisata.
Di sela-sela kegiatan tersebut, Wali Kota Sigit Widyonindito berkesempatan menyerahkan bantuan hibah dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kepada kalangan pelaku usaha wisata di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
Ia menyatakan bersyukur karena Kota Magelang mendapat bantuan tersebut untuk pengembangan dan pemulihan ekonomi di sektor wisata dari dampak pandemi COVID-19. Total dana hibah dari Kemenparekraf untuk daerah setempat Rp974.133.191.
"Kegiatan ini untuk sosialisasi program CHSE, dan sekaligus pemberian bantuan dari Kementerian Pariwisata kepada pelaku pariwisata terdampak COVID-19," katanya.
Sekretaris Disporapar Kota Magelang Sarwo Imam Santoso mengutarakan hibah diberikan kepada 13 hotel, tiga restoran, dan dua desa wisata, yaitu Desa Wisata Tidar Campur dan Desa Wisata Tidar Dudan, serta dua objek wisata, yakni Taman Kyai Langgeng dan Unit Pelaksana Teknis Gunung Tidar.
“Desa Wisata Tidar Dudan dan Desa Wisata Tidar Campur juga selalu kita kawal dan pantau, dengan harapan kedua objek wisata tersebut bisa menjadi destinasi wisata baru di Kota Magelang," katanya.