Banyumas (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk melakukan ekspor ke pasar global guna mendukung peningkatan perekonomiaan nasional.
"Alhamdulillah pada hari ini kita telah melepas ekspor ke pasar global untuk PT Lestari Jaya Bangsa yang ada di Kecamatan Kebasen," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Yuniyanto di Banyumas, Jumat.
Dia mengatakan hal itu kepada wartawan usai acara Pelepasan Ekspor ke Pasar Global di halaman PT Lestari Jaya Bangsa, Desa Bangsa, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, ada tiga produk PT Lestari Jaya Bangsa yang diekspor, yakni emping melinjo, mi telur, dan sohun dengan nilai sekitar Rp500 juta ke Arab Saudi.
"Ini merupakan ekspor perdana dan mudah-mudahan dengan hari ini telah diawali ekspor ke Arab Saudi, tentunya ada tindak lanjut bisa berkelangsungan, bisa berlanjut, bahwa tentunya ini sangat berdampak terhadap perekonomian nasional termasuk di Kabupaten Banyumas," katanya.
Ia mengharapkan ekspor perdana tersebut berjalan sukses dan pelaku usaha yang belum ekspor bisa terdorong untuk melakukannya dengan memasarkan produknya ke mancanegara.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas Joko Wiyono mengatakan ekspor perdana yang dilakukan PT Lestari Jaya Bangsa dapat menjadi referensi bagi para pelaku UMKM lainnya.
"Walaupun di era pandemi, beliau (pemilik PT Lestari Jaya Bangsa) mampu mempunyai nilai tambah dua. Yang pertama adalah komitmen untuk mengembangkan dan berkreasi, yang kedua adalah bagaimana beliau di era pandemi tidak ada yang namanya merumahkan karyawan," katanya.
Menurut dia, dua nilai tersebut dapat ditiru oleh para pelaku UMKM lainnya agar bisa berkreasi dengan karyanya, sehingga tidak terpaku dengan apa yang dihadapi sekarang, tetapi bisa mengantisipasi apa yang dihadapi saat ini.
Komisaris PT Lestari Jaya Bangsa Hj Siti Halimah mengakui setelah pelepasan ekspor perdana emping melinjo, mi telur, dan sohun dalam satu kontainer itu, pihaknya telah menerima pesanan ekspor untuk berbagai produk lainnya seperti gula kelapa, kemiri, kerupuk warna-warni, kerupuk bawang, kerupuk udang, dan sebagainya.
"Alhamdulillah kami selama pandemi ini omzetnya meningkat dan tidak merumahkan karyawan. Bahkan, saya menambah karyawan 20 persen," katanya.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Dinnakerkop UKM Kabupaten Banyumas yang telah memberikan pelatihan tentang tata cara ekspor termasuk kepengurusan dokumennya, sehingga sekarang bisa melakukan ekspor perdana.
Menurut dia, selama ini pemasaran produk PT Lestari Jaya Bangsa ke mancanegara dilakukan dengan cara berkolaborasi bersama pihak lain.
Lebih lanjut, dia mengatakan sebagai UMKM yang bergerak di bidang herbal dan makanan, pihaknya berharap adanya dukungan dari pemerintah agar produk herbal yang diproduksi PT Lestari Jaya Bangsa dapat masuk ke pasar global.
Menurut dia, selama ini produk herbal tersebut dibawa ke Arab Saudi melalui jamaah umrah.
"Saya mohon dukungan dari pemerintah daerah hingga pusat agar produk herbal ini bisa menjadi komoditas ekspor," katanya.
Ekspor perdana produk PT Lestari Jaya Bangsa itu dilakukan dalam acara Pelepasan Ekspor ke Pasar Global Tahun 2020 secara virtual dari 14 daerah di Tanah Air seperti Boyolali (Jawa Tengah) dan Lamongan (Jawa Timur).
Acara pelepasan ekspor tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat.
"Alhamdulillah pada hari ini kita telah melepas ekspor ke pasar global untuk PT Lestari Jaya Bangsa yang ada di Kecamatan Kebasen," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Yuniyanto di Banyumas, Jumat.
Dia mengatakan hal itu kepada wartawan usai acara Pelepasan Ekspor ke Pasar Global di halaman PT Lestari Jaya Bangsa, Desa Bangsa, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, ada tiga produk PT Lestari Jaya Bangsa yang diekspor, yakni emping melinjo, mi telur, dan sohun dengan nilai sekitar Rp500 juta ke Arab Saudi.
"Ini merupakan ekspor perdana dan mudah-mudahan dengan hari ini telah diawali ekspor ke Arab Saudi, tentunya ada tindak lanjut bisa berkelangsungan, bisa berlanjut, bahwa tentunya ini sangat berdampak terhadap perekonomian nasional termasuk di Kabupaten Banyumas," katanya.
Ia mengharapkan ekspor perdana tersebut berjalan sukses dan pelaku usaha yang belum ekspor bisa terdorong untuk melakukannya dengan memasarkan produknya ke mancanegara.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas Joko Wiyono mengatakan ekspor perdana yang dilakukan PT Lestari Jaya Bangsa dapat menjadi referensi bagi para pelaku UMKM lainnya.
"Walaupun di era pandemi, beliau (pemilik PT Lestari Jaya Bangsa) mampu mempunyai nilai tambah dua. Yang pertama adalah komitmen untuk mengembangkan dan berkreasi, yang kedua adalah bagaimana beliau di era pandemi tidak ada yang namanya merumahkan karyawan," katanya.
Menurut dia, dua nilai tersebut dapat ditiru oleh para pelaku UMKM lainnya agar bisa berkreasi dengan karyanya, sehingga tidak terpaku dengan apa yang dihadapi sekarang, tetapi bisa mengantisipasi apa yang dihadapi saat ini.
Komisaris PT Lestari Jaya Bangsa Hj Siti Halimah mengakui setelah pelepasan ekspor perdana emping melinjo, mi telur, dan sohun dalam satu kontainer itu, pihaknya telah menerima pesanan ekspor untuk berbagai produk lainnya seperti gula kelapa, kemiri, kerupuk warna-warni, kerupuk bawang, kerupuk udang, dan sebagainya.
"Alhamdulillah kami selama pandemi ini omzetnya meningkat dan tidak merumahkan karyawan. Bahkan, saya menambah karyawan 20 persen," katanya.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Dinnakerkop UKM Kabupaten Banyumas yang telah memberikan pelatihan tentang tata cara ekspor termasuk kepengurusan dokumennya, sehingga sekarang bisa melakukan ekspor perdana.
Menurut dia, selama ini pemasaran produk PT Lestari Jaya Bangsa ke mancanegara dilakukan dengan cara berkolaborasi bersama pihak lain.
Lebih lanjut, dia mengatakan sebagai UMKM yang bergerak di bidang herbal dan makanan, pihaknya berharap adanya dukungan dari pemerintah agar produk herbal yang diproduksi PT Lestari Jaya Bangsa dapat masuk ke pasar global.
Menurut dia, selama ini produk herbal tersebut dibawa ke Arab Saudi melalui jamaah umrah.
"Saya mohon dukungan dari pemerintah daerah hingga pusat agar produk herbal ini bisa menjadi komoditas ekspor," katanya.
Ekspor perdana produk PT Lestari Jaya Bangsa itu dilakukan dalam acara Pelepasan Ekspor ke Pasar Global Tahun 2020 secara virtual dari 14 daerah di Tanah Air seperti Boyolali (Jawa Tengah) dan Lamongan (Jawa Timur).
Acara pelepasan ekspor tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat.