Purbalingga (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mengirim tim reaksi cepat beserta perahu karet untuk membantu proses evakuasi dampak bencana banjir di Kabupaten Purbalingga.
"Tim dari BPBD Banjarnegara diberangkatkan ke Kabupaten Purbalingga untuk membantu penanganan banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono di Banjarnegara, Kamis.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Pemkab Purbalingga terkait perkembangan penanganan banjir dan kebutuhan logistik masyarakat terdampak banjir.
Baca juga: Meluapnya Sungai Klawing, banjir landa sejumlah desa di Purbalingga
"Selain perahu karet kami juga mengirimkan sejumlah kebutuhan logistik lainnya," katanya.
Dia berharap langkah BPBD Banjarnegara akan dapat membantu mempercepat upaya penanganan banjir di lokasi kejadian bencana.
Dia juga mengingatkan seluruh petugas yang berangkat ke lokasi kejadian bencana untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
"Sebelum berangkat tim telah menyiapkan peralatan dan alat pelindung diri yang dibutuhkan selama berada di lokasi kejadian bencana," katanya.
Sementara itu seperti diwartakan sebelumnya bencana banjir melanda sejumlah desa di wilayah Kecamatan Kemangkon dan Purbalingga kota, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah akibat meluapnya air Sungai Klawing yang melintas di wilayah itu.
Ketua Harian PMI Purbalingga Drg Hanung Wikantono menginformasikan bahwa tim dari Palang Merah Indonesia Purbalingga bersama BPBD Purbalingga dan unsur lainnya telah melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak serta menyiapkan tempat pengungsian.
Dia juga menambahkan pada saat ini telah disiapkan dapur umum bagi para pengungsi dan juga relawan.
"Tempat pengungsian yang disiapkan di SDN 1 Jetis. Di tempat ini kami juga menyiapkan dapur umum," katanya.
Hanung yang juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga menambahkan jumlah pengungsi di SDN Jetis pada saat ini sekitar 141 orang.
"Sedangkan dari Desa Toyareja, Kecamatan Purbalingga dan dari Desa Gambarsari Kemangkon jumlah pengungsi belum terdata," katanya.
Sementara itu dia menambahkan bahwa wilayah yang terdampak paling parah adalah Desa Jetis yang meliputi Dusun II wilayah RW 03 di RT 6,7 dan 8.
Baca juga: Banjir di Majenang Cilacap genangi ratusan rumah warga
Baca juga: Pemotor terseret banjir di Kendal ditemukan meninggal
"Tim dari BPBD Banjarnegara diberangkatkan ke Kabupaten Purbalingga untuk membantu penanganan banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono di Banjarnegara, Kamis.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Pemkab Purbalingga terkait perkembangan penanganan banjir dan kebutuhan logistik masyarakat terdampak banjir.
Baca juga: Meluapnya Sungai Klawing, banjir landa sejumlah desa di Purbalingga
"Selain perahu karet kami juga mengirimkan sejumlah kebutuhan logistik lainnya," katanya.
Dia berharap langkah BPBD Banjarnegara akan dapat membantu mempercepat upaya penanganan banjir di lokasi kejadian bencana.
Dia juga mengingatkan seluruh petugas yang berangkat ke lokasi kejadian bencana untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
"Sebelum berangkat tim telah menyiapkan peralatan dan alat pelindung diri yang dibutuhkan selama berada di lokasi kejadian bencana," katanya.
Sementara itu seperti diwartakan sebelumnya bencana banjir melanda sejumlah desa di wilayah Kecamatan Kemangkon dan Purbalingga kota, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah akibat meluapnya air Sungai Klawing yang melintas di wilayah itu.
Ketua Harian PMI Purbalingga Drg Hanung Wikantono menginformasikan bahwa tim dari Palang Merah Indonesia Purbalingga bersama BPBD Purbalingga dan unsur lainnya telah melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak serta menyiapkan tempat pengungsian.
Dia juga menambahkan pada saat ini telah disiapkan dapur umum bagi para pengungsi dan juga relawan.
"Tempat pengungsian yang disiapkan di SDN 1 Jetis. Di tempat ini kami juga menyiapkan dapur umum," katanya.
Hanung yang juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga menambahkan jumlah pengungsi di SDN Jetis pada saat ini sekitar 141 orang.
"Sedangkan dari Desa Toyareja, Kecamatan Purbalingga dan dari Desa Gambarsari Kemangkon jumlah pengungsi belum terdata," katanya.
Sementara itu dia menambahkan bahwa wilayah yang terdampak paling parah adalah Desa Jetis yang meliputi Dusun II wilayah RW 03 di RT 6,7 dan 8.
Baca juga: Banjir di Majenang Cilacap genangi ratusan rumah warga
Baca juga: Pemotor terseret banjir di Kendal ditemukan meninggal