Pekalongan (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah menjamin tempat pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 dalam kondisi steril COVID-19 karena menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ketua KPU Kota Pekalongan Rahmi Rosyada Toha di Pekalongan, Senin, mengatakan sebelumnya, KPU telah melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan pemungutan suara seperti di lokasi TPS dilakukan penyemprotan disinfektan, pemeriksaan suhu badan pada pemilih, memakai masker, dan penyediaan alat cuci tangan.
"Sebelum pelaksanaan pemungutan suara dimulai TPS akan kita semprot disinfektan, kemudian setelah acara pemungutan suara dan sesudah penghitungan suara selesai akan disemprot kembali," katanya.
Baca juga: KPU Purbalingga pastikan kesiapan protokol kesehatan di TPS
Selain itu, kata dia, pemilih diminta membawa alat tulis sendiri, cuci tangan, dan diberikan sarung tangan saat masuk TPS, diperiksa suhu, baru kemudian bisa melaksanakan pencoblosan.
"Kami juga sudah memberi masukan pemberian sarung tangan plastik pada pemilih di meja KPPS yang bisa menimbulkan antrean. Sarung tangan plastik ini nantinya bisa ditempatkan di pintu masuk agar saat pemilih masuk ke TPS, kondisinya sudah aman," katanya.
Pihaknya akan terus menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan pada masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
"Kami terus sosialisasikan protokol kesehatan hingga ke tingkat kelurahan agar masyarakat paham dan tahu bagaimana alur di TPS dengan penerapan prokes (protokol kesehatan) secara ketat. Oleh karena, masyarakat tidak perlu ragu datang ke TPS untuk memberikan hak pilihnya karena kondisi di tempat itu sudah disterilkan dari COVID-19," katanya.
Ia mengatakan secara nasional target angka partisipasi pemilih ditetapkan 77,5 persen dan berdasar pemilu sebelumnya, partisipasi Kota Pekalongan juga cukup bagus.
"Oleh karena, kami yakin pada Pemilihan Wali Kota Pekalongan 2020 ini target tersebut juga dapat terpenuhi," katanya.
Baca juga: Ganjar bersama KPU-Bawaslu bahas skenario darurat pilkada di tengah pandemi
Baca juga: Hasil tes cepat KPPS Kota Magelang 150 orang reaktif
Ketua KPU Kota Pekalongan Rahmi Rosyada Toha di Pekalongan, Senin, mengatakan sebelumnya, KPU telah melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan pemungutan suara seperti di lokasi TPS dilakukan penyemprotan disinfektan, pemeriksaan suhu badan pada pemilih, memakai masker, dan penyediaan alat cuci tangan.
"Sebelum pelaksanaan pemungutan suara dimulai TPS akan kita semprot disinfektan, kemudian setelah acara pemungutan suara dan sesudah penghitungan suara selesai akan disemprot kembali," katanya.
Baca juga: KPU Purbalingga pastikan kesiapan protokol kesehatan di TPS
Selain itu, kata dia, pemilih diminta membawa alat tulis sendiri, cuci tangan, dan diberikan sarung tangan saat masuk TPS, diperiksa suhu, baru kemudian bisa melaksanakan pencoblosan.
"Kami juga sudah memberi masukan pemberian sarung tangan plastik pada pemilih di meja KPPS yang bisa menimbulkan antrean. Sarung tangan plastik ini nantinya bisa ditempatkan di pintu masuk agar saat pemilih masuk ke TPS, kondisinya sudah aman," katanya.
Pihaknya akan terus menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan pada masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
"Kami terus sosialisasikan protokol kesehatan hingga ke tingkat kelurahan agar masyarakat paham dan tahu bagaimana alur di TPS dengan penerapan prokes (protokol kesehatan) secara ketat. Oleh karena, masyarakat tidak perlu ragu datang ke TPS untuk memberikan hak pilihnya karena kondisi di tempat itu sudah disterilkan dari COVID-19," katanya.
Ia mengatakan secara nasional target angka partisipasi pemilih ditetapkan 77,5 persen dan berdasar pemilu sebelumnya, partisipasi Kota Pekalongan juga cukup bagus.
"Oleh karena, kami yakin pada Pemilihan Wali Kota Pekalongan 2020 ini target tersebut juga dapat terpenuhi," katanya.
Baca juga: Ganjar bersama KPU-Bawaslu bahas skenario darurat pilkada di tengah pandemi
Baca juga: Hasil tes cepat KPPS Kota Magelang 150 orang reaktif