Semarang (ANTARA) - Wartawan merupakan salah satu profesi yang memiliki potensi tinggi terpapar COVID-19 karena selain menuntut mobilitas tinggi, profesi ini juga berinteraksi dengan banyak orang.
Oleh karena itu Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Jawa Tengah mengadopsi program Pemprov Jateng Jogo Tonggo (menjaga tetangga) pada masa pandemi COVID-19. Program tersebuit dinilai mampu memelihara ikatan sosial ketika teman atau tetangga positif COVID-19 dan harus menjalani rawat inap atau isolasi mandiri.
Ketua PWI Jateng Amir Machmud di Semarang, Jumat, menyatakan sebagai turunan atas Jogo Tonggo, PWI menerjemahkan sekaligus menerapkannya di level pekerja media. Jogo Wartawan merupakan bagian dari program kerja bidang Kesejahteraan PWI Jateng.
"Saat ini banyak wartawan di Jawa Tengah terpapar COVID-19 padahal mereka sudah menerapkan protokol kesehatan ketat saat melaksanakan peliputan," katanya.
Amir menyebutkan di Kota Semarang ada beberapa wartawan senior yang terpapar COVID-19. Hal ini, kata kolumnis, dosen, dan penulis sejumlah buku jurnalisme tersebut, tentunya menjadi perhatian serius bagi PWI Jawa Tengah.
Jogo Wartawan merupakan panduan dan cara PWI memberikan dukungan sebagai lembaga resmi untuk menaungi pekerja media yang melakukan peliputan.
"Inisiasi Jogo Wartawan ini telah dirasakan anggota PWI Jateng. Salah satunya melakukan tes cepat kepada wartawan yang melakukan peliputan di Kota Semarang baru-baru ini. Selain itu dalam setiap pertemuan, pengurus senantiasa sosialisasi tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan," kata Amir.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan PWI Jateng Bakti Yudatama menambahkan tidak hanya fasilitas tes cepat, kepada anggota PWI yang terpapar COVID-19, pengurus PWI Jateng berkomitmen mendukung kebutuhan sehari-hari saat isolasi mandiri.
"Kondisi pandemi ini semua orang terdampak. Apalagi jika ada yang terkena virus Corona terus diisolasi, mereka pasti makin kesulitan. Kami inisiasi membantu mereka semaksimal mungkin," kata Yuda. ***
Oleh karena itu Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Jawa Tengah mengadopsi program Pemprov Jateng Jogo Tonggo (menjaga tetangga) pada masa pandemi COVID-19. Program tersebuit dinilai mampu memelihara ikatan sosial ketika teman atau tetangga positif COVID-19 dan harus menjalani rawat inap atau isolasi mandiri.
Ketua PWI Jateng Amir Machmud di Semarang, Jumat, menyatakan sebagai turunan atas Jogo Tonggo, PWI menerjemahkan sekaligus menerapkannya di level pekerja media. Jogo Wartawan merupakan bagian dari program kerja bidang Kesejahteraan PWI Jateng.
"Saat ini banyak wartawan di Jawa Tengah terpapar COVID-19 padahal mereka sudah menerapkan protokol kesehatan ketat saat melaksanakan peliputan," katanya.
Amir menyebutkan di Kota Semarang ada beberapa wartawan senior yang terpapar COVID-19. Hal ini, kata kolumnis, dosen, dan penulis sejumlah buku jurnalisme tersebut, tentunya menjadi perhatian serius bagi PWI Jawa Tengah.
Jogo Wartawan merupakan panduan dan cara PWI memberikan dukungan sebagai lembaga resmi untuk menaungi pekerja media yang melakukan peliputan.
"Inisiasi Jogo Wartawan ini telah dirasakan anggota PWI Jateng. Salah satunya melakukan tes cepat kepada wartawan yang melakukan peliputan di Kota Semarang baru-baru ini. Selain itu dalam setiap pertemuan, pengurus senantiasa sosialisasi tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan," kata Amir.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan PWI Jateng Bakti Yudatama menambahkan tidak hanya fasilitas tes cepat, kepada anggota PWI yang terpapar COVID-19, pengurus PWI Jateng berkomitmen mendukung kebutuhan sehari-hari saat isolasi mandiri.
"Kondisi pandemi ini semua orang terdampak. Apalagi jika ada yang terkena virus Corona terus diisolasi, mereka pasti makin kesulitan. Kami inisiasi membantu mereka semaksimal mungkin," kata Yuda. ***