Solo (ANTARA) - Sebanyak 35 atlet National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) yang dipersiapkan mengikuti pesta olahraga Paralympic Tokyo 2021 menjalani tes usap COVID-19 tahap kedua di Solo, Rabu.
Menurut Sekjen NPC Indonesia Rima Ferdianto sebanyak 35 atlet yang mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) untuk persiapan Paralympic Tokyo 2021, di Solo, telah menjalani tes usap tahap kedua untuk mengantisipasi adanya penularan COVID-19.
"Kegiatan tes usap rutin yang kedua untuk Pelatnas Paralympic Tokyo Jepang, bulan kedua yang sebelumnya sudah dites usap pertama pada tanggal 1 Oktober 2020, dan hasilnya negatif semua. Kami berharap tes usap kedua bulan ini, untuk peserta pelatnas Paralymic juga negatifnya semuanya," kata Rima Ferdianto.
Menurut Rima jumlah yang mengikuti tes usap terdiri dari 35 atlet, ditambah manajer, pelatih, tenaga pendukung, sopir, staf hotel yang totalnya sebanyak 100 orang. Jadi diharapkan tes usap kedua rutin ini, hasilnya negatif semua seperti tahap pertama.
Rima mengatakan selama atlet menjalani pelatnas tersebut harus benar-benar menjaga protokol kesehatan. Para atlet hanya boleh melepas masker saat makan dan di tempat pertandingan. Karena, di tempat pertandingan yang digunakan kondisinya sudah steril untuk para atlet.
"Jadi mudah-mudahan kontaminasi dari luar diminimalisir. Sebenarnya masih ada beberapa kotak dari luar, tetapi mudah-mudahan harapannya para atlet hasilnya masih negatif semuanya," kata Rima.
Rima mengatakan selama Pelatnas di Solo tidak ada kendala di tengah pandemi COVID-19 ini, tetapi mungkin pada awal -awal saat pemulihan fisik para atlet. Hal ini, karena para atlet yang stamina drop sekali, sehingga mereka agak kaget dalam menjalani latihan.
Namun, para atlet sekarang sudah selesai persiapan umum, dan adaptasi anatomis. Para atlet jadi sudah mulai memupuk kembali kondisi fisiknya, dan mungkin dua hingga tiga bulan lagi sudah bisa kembali ke performanya.
Dari 35 atlet NPC Indonesia yang dipersiapkan mengikuti Pelatnas di Solo, 15 atlet di antaranya, sudah dipastikan lolos ke Paralympic Tokyo 2021. Sedangkan, 20 atlet masih harus berjuang mencari baik poin rangking maupun partisipasi agar bisa lolos ke Paralympic Tokyo.
Sebanyak 20 atlet NPCI ada jadwal try out mulai Pebruari hingga Maret 2021 untuk mengejar poin di luar negeri semua, dan setiap cabang olahraga berbeda. Pihaknya berharap mereka masih berpeluang bisa mengejar poin, sehingga Indonesia lebih banyak yang lolos ke Paralympic Tokyo 2021.
Atlet NPC Indonesia yang mempunyai peluang ke Paralympic Tokyo menyusul 15 atlet lainnya yang sudah lolos antara lain dari cabang olahraga atletik, tenis meja, dan cycling (balap sepeda).
Sedangkan, 15 atlet NPCI yang sudah dipastikan lolos Paralympic Tokyo 2021, antara lain dari cabang olahraga Atletik sebanyak dua atlet, renang (1), bulutangkis (6), tenis meja (2) cycling (1), powerlifting (1), dan shooting (2).
Menurut dia, peluang NPC Indonesia bisa merebut medali emas selain dari cabang bulutangkis, masih ada potensi dari cabang atletik, dan tenis meja nomor beregu, tetapi persainganya memang sangat ketat masih fifty-fiftu. ***3***
Menurut Sekjen NPC Indonesia Rima Ferdianto sebanyak 35 atlet yang mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) untuk persiapan Paralympic Tokyo 2021, di Solo, telah menjalani tes usap tahap kedua untuk mengantisipasi adanya penularan COVID-19.
"Kegiatan tes usap rutin yang kedua untuk Pelatnas Paralympic Tokyo Jepang, bulan kedua yang sebelumnya sudah dites usap pertama pada tanggal 1 Oktober 2020, dan hasilnya negatif semua. Kami berharap tes usap kedua bulan ini, untuk peserta pelatnas Paralymic juga negatifnya semuanya," kata Rima Ferdianto.
Menurut Rima jumlah yang mengikuti tes usap terdiri dari 35 atlet, ditambah manajer, pelatih, tenaga pendukung, sopir, staf hotel yang totalnya sebanyak 100 orang. Jadi diharapkan tes usap kedua rutin ini, hasilnya negatif semua seperti tahap pertama.
Rima mengatakan selama atlet menjalani pelatnas tersebut harus benar-benar menjaga protokol kesehatan. Para atlet hanya boleh melepas masker saat makan dan di tempat pertandingan. Karena, di tempat pertandingan yang digunakan kondisinya sudah steril untuk para atlet.
"Jadi mudah-mudahan kontaminasi dari luar diminimalisir. Sebenarnya masih ada beberapa kotak dari luar, tetapi mudah-mudahan harapannya para atlet hasilnya masih negatif semuanya," kata Rima.
Rima mengatakan selama Pelatnas di Solo tidak ada kendala di tengah pandemi COVID-19 ini, tetapi mungkin pada awal -awal saat pemulihan fisik para atlet. Hal ini, karena para atlet yang stamina drop sekali, sehingga mereka agak kaget dalam menjalani latihan.
Namun, para atlet sekarang sudah selesai persiapan umum, dan adaptasi anatomis. Para atlet jadi sudah mulai memupuk kembali kondisi fisiknya, dan mungkin dua hingga tiga bulan lagi sudah bisa kembali ke performanya.
Dari 35 atlet NPC Indonesia yang dipersiapkan mengikuti Pelatnas di Solo, 15 atlet di antaranya, sudah dipastikan lolos ke Paralympic Tokyo 2021. Sedangkan, 20 atlet masih harus berjuang mencari baik poin rangking maupun partisipasi agar bisa lolos ke Paralympic Tokyo.
Sebanyak 20 atlet NPCI ada jadwal try out mulai Pebruari hingga Maret 2021 untuk mengejar poin di luar negeri semua, dan setiap cabang olahraga berbeda. Pihaknya berharap mereka masih berpeluang bisa mengejar poin, sehingga Indonesia lebih banyak yang lolos ke Paralympic Tokyo 2021.
Atlet NPC Indonesia yang mempunyai peluang ke Paralympic Tokyo menyusul 15 atlet lainnya yang sudah lolos antara lain dari cabang olahraga atletik, tenis meja, dan cycling (balap sepeda).
Sedangkan, 15 atlet NPCI yang sudah dipastikan lolos Paralympic Tokyo 2021, antara lain dari cabang olahraga Atletik sebanyak dua atlet, renang (1), bulutangkis (6), tenis meja (2) cycling (1), powerlifting (1), dan shooting (2).
Menurut dia, peluang NPC Indonesia bisa merebut medali emas selain dari cabang bulutangkis, masih ada potensi dari cabang atletik, dan tenis meja nomor beregu, tetapi persainganya memang sangat ketat masih fifty-fiftu. ***3***