Jakarta (ANTARA) - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic lolos ke semifinal ATP Finals setelah mengalahkan Alexander Zverev 6-3, 7-6(4) di pertandingan terakhir babak grup di 02 Arena, London, Jumat waktu setempat.
Djokovic finis kedua di Grup Tokyo 1970 mendampingi petenis Rusia Daniil Medvedev yang tampil perkasa dengan memenangi ketiga pertandingan di grup yang dinamai sesuai edisi pertama turnamen akhir musim 50 tahun lalu ini.
Keberhasilan Djokovic maju ke semi final juga memberi peluang partai puncak edisi perpisahan London sebagai tuan rumah ajang tersebut mempertemukan dua pemain terbaik dunia setelah sebelumnya peringkat dua dunia Rafael Nadal ke semi final dengan menyingkirkan juara bertahan Stefanos Tsitsipas.
Kekalahan dari Medvedev membuat Djokovic harus mengalahkan petenis Jerman Zverev untuk menghindari tersingkirnya juara lima kali itu dari penyisihan grup dan ia pun menuntaskan pertandingan dengan dua set langsung.
Baca juga: Nadal tundukkan Tsitsipas menuju semifinal ATP Finals keenam
Baca juga: Djokovic dinominasikan kembali ke Dewan Pemain ATP
Petenis Serbia berusia 33 tahun itu akan menghadapi juara AS Terbuka Dominic Thiem di semifinal hari Sabtu, saat Nadal melawan Medvedev.
Final hari Minggu akan mengakhiri masa tinggal 12 tahun yang tak terlupakan dari turnamen ATP Finals di London sebelum pindah ke Turin, Italia.
Djokovic yang dihajar 3-6, 3-6 oleh Medvedev pada hari Rabu, tampil jauh lebih tajam melawan Zverev, salah satu dari generasi baru tenis yang mencoba menerobos kemapanan jagoan tenis lama dari panggung.
"Berbeda dengan pertandingan melawan Daniil, saya menemukan tembakan yang tepat di waktu yang tepat," kata Djokovic seperti dikutip Reuters.
"Saya sangat menghormati Sascha (Zverev), pemain hebat dan tidak mudah mengembalikan servis pertama dia berkecepatan 140mph (mil per jam)," kata Djokovic.
Baca juga: Ganda putra Jerman Krawietz/Mies tersingkir di ATP Finals
Baca juga: Nadal merasa janggal dengan ketidakhadiran hakim garis
Djokovic dikalahkan oleh Zverev di final 2018, pertandingan yang dimainkan dalam suasana yang menggetarkan di depan 18.000 penggemar. Kali ini arena kosong karena terkunci COVID-19.
Meskipun merasa hambar tanpa penonton, Djokovic dengan cepat memasuki bentuk permainannya dan ketika petenis nomor tujuh dunia Zverev melakukan kesalahan ganda untuk menjatuhkan servis pada gim pertamanya, Djokovic pun mengambil kendali.
Zverev berusaha keras pada set kedua tetapi melewatkan beberapa kesempatan, padahal Djokovic terlihat tegang pada beberapa momen dan dua kali harus mati-matian mempertahankan servis untuk menghindari terseret ke set ketiga.
Namun, juara Grand Slam 17 kali itu meningkatkan level pada tiebreak, ia pun unggul 5-3 terutama lewat pancingan backhand slice yang tipis.
Djokovic meraih dua match point dengan servis pertama yang kuat sebelum menekan Zverev hingga melakukan kesalahan untuk menyelesaikan kemenangan.
Di ATP Finals kali ini, Djokovic berusaha menyamai rekor Roger Federer yang meraih, sementara Nadal mengincar gelar pertamanya di turnamen pengujung Tour 2020 ini..
Baca juga: Akhiri tahun sebagai nomor satu, perasaan Djokovic campur aduk
Baca juga: Swiatek berambisi juarai seluruh Grand Slam dan Olimpiade
Djokovic finis kedua di Grup Tokyo 1970 mendampingi petenis Rusia Daniil Medvedev yang tampil perkasa dengan memenangi ketiga pertandingan di grup yang dinamai sesuai edisi pertama turnamen akhir musim 50 tahun lalu ini.
Keberhasilan Djokovic maju ke semi final juga memberi peluang partai puncak edisi perpisahan London sebagai tuan rumah ajang tersebut mempertemukan dua pemain terbaik dunia setelah sebelumnya peringkat dua dunia Rafael Nadal ke semi final dengan menyingkirkan juara bertahan Stefanos Tsitsipas.
Kekalahan dari Medvedev membuat Djokovic harus mengalahkan petenis Jerman Zverev untuk menghindari tersingkirnya juara lima kali itu dari penyisihan grup dan ia pun menuntaskan pertandingan dengan dua set langsung.
Baca juga: Nadal tundukkan Tsitsipas menuju semifinal ATP Finals keenam
Baca juga: Djokovic dinominasikan kembali ke Dewan Pemain ATP
Petenis Serbia berusia 33 tahun itu akan menghadapi juara AS Terbuka Dominic Thiem di semifinal hari Sabtu, saat Nadal melawan Medvedev.
Final hari Minggu akan mengakhiri masa tinggal 12 tahun yang tak terlupakan dari turnamen ATP Finals di London sebelum pindah ke Turin, Italia.
Djokovic yang dihajar 3-6, 3-6 oleh Medvedev pada hari Rabu, tampil jauh lebih tajam melawan Zverev, salah satu dari generasi baru tenis yang mencoba menerobos kemapanan jagoan tenis lama dari panggung.
"Berbeda dengan pertandingan melawan Daniil, saya menemukan tembakan yang tepat di waktu yang tepat," kata Djokovic seperti dikutip Reuters.
"Saya sangat menghormati Sascha (Zverev), pemain hebat dan tidak mudah mengembalikan servis pertama dia berkecepatan 140mph (mil per jam)," kata Djokovic.
Baca juga: Ganda putra Jerman Krawietz/Mies tersingkir di ATP Finals
Baca juga: Nadal merasa janggal dengan ketidakhadiran hakim garis
Djokovic dikalahkan oleh Zverev di final 2018, pertandingan yang dimainkan dalam suasana yang menggetarkan di depan 18.000 penggemar. Kali ini arena kosong karena terkunci COVID-19.
Meskipun merasa hambar tanpa penonton, Djokovic dengan cepat memasuki bentuk permainannya dan ketika petenis nomor tujuh dunia Zverev melakukan kesalahan ganda untuk menjatuhkan servis pada gim pertamanya, Djokovic pun mengambil kendali.
Zverev berusaha keras pada set kedua tetapi melewatkan beberapa kesempatan, padahal Djokovic terlihat tegang pada beberapa momen dan dua kali harus mati-matian mempertahankan servis untuk menghindari terseret ke set ketiga.
Namun, juara Grand Slam 17 kali itu meningkatkan level pada tiebreak, ia pun unggul 5-3 terutama lewat pancingan backhand slice yang tipis.
Djokovic meraih dua match point dengan servis pertama yang kuat sebelum menekan Zverev hingga melakukan kesalahan untuk menyelesaikan kemenangan.
Di ATP Finals kali ini, Djokovic berusaha menyamai rekor Roger Federer yang meraih, sementara Nadal mengincar gelar pertamanya di turnamen pengujung Tour 2020 ini..
Baca juga: Akhiri tahun sebagai nomor satu, perasaan Djokovic campur aduk
Baca juga: Swiatek berambisi juarai seluruh Grand Slam dan Olimpiade