Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, serius menangani anak usia sekolah yang tidak sekolah diawali dengan rencana aksi daerah dalam perencanaan pembangunan daerah setempat.

"Kegiatan rencana aksi daerah ini untuk menyusun program secara komprehensif dalam rangka penanganan anak usia sekolah tidak sekolah," kata Kepala Bappeda Kabupaten Temanggung, Ripto Susilo di Temanggung, Rabu.

Ia menyampaikan dalam kegiatan ini seluruh komponen, seluruh stakeholder yang bergerak di bidang pendidikan diundang di forum ini untuk memberikan ide-ide kreatif dalam rangka penanganan anak usia sekolah tidak sekolah.

Menurut dia masih banyak anak usia sekolah tidak sekolah, terutama paling banyak terkait masalah kemiskinan, tidak punya biaya sehingga tidak bisa sekolah, hal ini harus ditangani.

"Insyaallah nanti dalam forum ini akan terwujud program secara komprehensif menanganani khusus pendidikan dan lebih khusus lagi menangani anak usia sekolah yang tidak sekolah.

Ia menyampaikan dilihat dari data kemiskinan terpadu masih tinggi anak usia sekolah tidak sekolah di Temanggung yang harus ditangani, mencapai 11.000an.

"Apalagi dengan situasi pandemi seperti ini pasti terjadi peningkatan," katanya.

Melihat kondisi tersebut dia melontarkan gagasan iuran dari para guru penerima sertifikasi.

"Mungkin secara pribadi atau mandiri guru-guru ini sudah peduli, tetapi kalau ini dibuatkan sebuah program kemudian ini dikelola oleh kawan-kawan guru sendiri, dikelola dengan transparan akan luar biasa angkanya dalam rangka mendukung pembiayaan," katanya. 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024