Magelang (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Magelang, Jawa Tengah, menyelenggarakan pelatihan bisnis digital dengan peserta 25 penyandang disabilitas untuk meningkatkan keterampilan dan pengembangan potensi mereka dalam pemasaranan produk usaha.

"Ini untuk meningkatkan kemampuan penyandang disabilitas serta mendorong kemandirian melalui pemasaran produk usaha berbasis digital," kata Kepala Dinsos Kota Magelang Wulandari Wahyuningsing dalam rilis di Magelang, Kamis.

Peserta kegiatan itu terdiri atas 22 penyandang disabilitas fisik dan tiga penyandang disabilitas sensorik rungu wicara.

Baca juga: UMKM di Kota Magelang mendapat pelatihan

Pelatihan berlangsung di sebuah hotel di Kota Magelang selama 3-5 November 2020 dengan menghadirkan narasumber seorang business consultant program SMEs dari Yogyakarta Imam Syafi’i dan pelatih sekaligus motivator dari Kota Magelang Fuzna Marzuqoh.

Ia mengatakan peserta mendapatkan berbagai materi terkait dengan bisnis digital, antara lain Pengantar Dunia Digital, Whatsapp Marketing, Facebook Marketing, Marketplace Marketing, dan Optimasi Instagram untuk Meningkatkan Penjualan.

"Mengingat masih dalam suasana pandemi COVID-19, seluruh kegiatan menerapkan protokol kesehatan," ucap dia.

Ia menjelaskan para penyandang disabilitas harus tetap bersemangat untuk mengembangkan usaha ekonominya dan berkarya dalam adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi virus corona jenis baru itu.

Pengembangan potensi diri penyandang disabilitas, katanya, merupakan salah satu upaya mengakomodasi hak penyandang disabilitas agar mereka mampu mengembangkan fungsi sosial di masyarakat.

Penyuluh Sosial Muda Dinsos Kota Magelang Dwi Ambar Pratiknyo mengatakan pelatihan itu sekaligus sebagai representasi dan wujud keberpihakan Pemerintah Kota Magelang dalam mendorong pengembangan potensi penyandang disabilitas menuju disabilitas yang mandiri, mampu berkarya, dan bermartabat.

"Kami terus mengembangkan kemitraan, jejaring kerja, dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam memberikan layanan kepada penyandang disabilitas, baik dengan UPT Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial maupun pihak lain," katanya.

Pihaknya berharap, peran serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, sektor swasta, dan masyarakat dalam memberikan peluang dan pendampingan kepada para penyandang disabilitas untuk mengembangkan potensinya.

"Sebab pola pendampingan kemandirian penyandang disabilitas adalah tanggung jawab bersama. Layanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kota Magelang untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera," katanya. (hms)

Baca juga: Pandemi bukan halangan kaum disabilitas dapatkan bekal hidup mandiri
Baca juga: Gemawang gelar pelatihan barista milenial secara virtual

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024