Semarang (ANTARA) -
"Perempuan-perempuan Pertiwi Semarang sejatinya harus bisa menjadi 'influencer'," kata Myra Diarsi saat menjadi narasumber pada diskusi terbatas dengan tema "Partisipasi Perempuan Dalam Politik" yang digelar Pertiwi Semarang di Semarang, Selasa (3/11).
Menurut dia, Hendi-Ita yang merupakan calon tunggal pada Pilkada Kota Semarang 2020 itu menjadi hal yang perlu diwaspadai bagi para pendukungnya.
Perempuan yang berprofesi sebagai psikolog itu menyebut banyak warga Kota Semarang yang beranggapan bahwa tanpa memperoleh suara terbanyak pada pilkada mendatang, pasangan Hendi-Ita akan menang dengan mudah.
"Hal tersebut membuat atau menjadi salah salah satu alasan warga enggan mendatangi TPS untuk menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada Kota Semarang 2020 sehingga Hendi-Ita bisa kalah," ujarnya didampingi Ketua Pertiwi Semarang Mia Soedarso.
Baca juga: Pertiwi Semarang bantu warga terdampak COVID-19
Ia berpendapat perlu ada kampanye yang menarik dengan tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan sebagai upaya memenangkan Hendi-Ita dalam kondisi pandemi COVID-19.
Anggota Pertiwi Semarang, lanjut dia, bisa memanfaatkan berbagai media sosial sebagai sarana yang cukup tepat untuk berkampanye di tengah pandemi.
"Kampanye sekarang berbeda dengan kampanye sebelumnya, yang bisa dilakukan sekarang adalah memanfaatkan medsos, namun tetap perlu melakukan sosialisasi 'door to door' hingga ke tingkat RT/RW untuk mengajak pemilih mendatangi TPS dan menyalurkan hak pilihnya masing-masing," katanya.
Diskusi terbatas yang dihadiri 25 perempuan anggota Pertiwi Semarang dari berbagai daerah itu berlangsung menarik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Bantu atasi dampak COVID-19, Pertiwi Semarang distribusikan sembako kepada ratusan lansia
Seluruh anggota Pertiwi Semarang diminta bisa menjadi "influencer" bagi warga, terutama kalangan milenial agar memberikan hak pilihnya pada hari pemungutan suara dan memenangkan calon tunggal pada Pilkada Kota Semarang 2020, Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi-Ita).
"Perempuan-perempuan Pertiwi Semarang sejatinya harus bisa menjadi 'influencer'," kata Myra Diarsi saat menjadi narasumber pada diskusi terbatas dengan tema "Partisipasi Perempuan Dalam Politik" yang digelar Pertiwi Semarang di Semarang, Selasa (3/11).
Menurut dia, Hendi-Ita yang merupakan calon tunggal pada Pilkada Kota Semarang 2020 itu menjadi hal yang perlu diwaspadai bagi para pendukungnya.
Perempuan yang berprofesi sebagai psikolog itu menyebut banyak warga Kota Semarang yang beranggapan bahwa tanpa memperoleh suara terbanyak pada pilkada mendatang, pasangan Hendi-Ita akan menang dengan mudah.
"Hal tersebut membuat atau menjadi salah salah satu alasan warga enggan mendatangi TPS untuk menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada Kota Semarang 2020 sehingga Hendi-Ita bisa kalah," ujarnya didampingi Ketua Pertiwi Semarang Mia Soedarso.
Baca juga: Pertiwi Semarang bantu warga terdampak COVID-19
Ia berpendapat perlu ada kampanye yang menarik dengan tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan sebagai upaya memenangkan Hendi-Ita dalam kondisi pandemi COVID-19.
Anggota Pertiwi Semarang, lanjut dia, bisa memanfaatkan berbagai media sosial sebagai sarana yang cukup tepat untuk berkampanye di tengah pandemi.
"Kampanye sekarang berbeda dengan kampanye sebelumnya, yang bisa dilakukan sekarang adalah memanfaatkan medsos, namun tetap perlu melakukan sosialisasi 'door to door' hingga ke tingkat RT/RW untuk mengajak pemilih mendatangi TPS dan menyalurkan hak pilihnya masing-masing," katanya.
Diskusi terbatas yang dihadiri 25 perempuan anggota Pertiwi Semarang dari berbagai daerah itu berlangsung menarik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Bantu atasi dampak COVID-19, Pertiwi Semarang distribusikan sembako kepada ratusan lansia