Boyolali (ANTARA) - Sebanyak 100 tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengikuti tes dengan metode "rockport" untuk menjaga kebugaran saat melakukan pelayanan terhadap masyarakat yang digelar di lapangan lintasan atletik kawasan Sirkuit Boyolali, Jumat.

Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali dr Ratri S Survivalina untuk pengukuran tingkat kebugaran para pegawai atau tenaga kesehatan di lingkungan Dinkes Boyolali dilaksanakan dengan menggunakan metode rockport.

Ia mengatakan bahwa metode tersebut merupakan kegiatan yang harus diikuti setiap peserta dengan melakukan aktivitas berlari sepanjang 1.600 meter. Peserta sebelum dan sesudah melakukan pengukuran kebugaran, mereka diminta untuk melaksanakan pengukuran tanda vital seperti tekanan darah dan denyut nadi.


Baca juga: Lansia Wonosobo diajak jaga kebugaran agar terbebas dari COVID-19

"Tes kesehatan metode rockport ini, kami laksanakan setahun dua kali. Dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran masing-masing karyawan atau nakes," katanya.

Menurut dia standar sehat saat ini, bukan hanya terbebas dari segala macam penyakit, akan tetapi memiliki tubuh yang bugar.

"Kami mulai menaikan standarnya menjadi bugar. Artinya, terhadap setiap gangguan dan permasalahan yang terkait dengan penyakit, dapat ditangkal oleh tubuh yang mempunyai kebugaran yang cukup baik," katanya.

Selanjutnya, katanya,, setelah karyawan atau Nakes menjalan dan menerima hasil dari tes rockport, mereka diharapkan dapat meningkatkan kebugaran dengan memenuhi kebutuhan tubuh masing masing sesuai dengan kemampuan dan usianya.

Baca juga: Dokter: Jaga daya tahan tubuh dengan asupan bergizi

Perkembangan data kasus COVID-19 di Kabupaten Boyolali, hingga Jumat ini, ada penambahan hanya tiga kasus sehingga secara akumuasi menjadi 993 kasus yang terkonfirmasi positif. Boyolali masoih masuk zona sedang atau oranye.

Menurut dia dari 993 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali tersebut terdiri dari 136 kasus masih dirawat di rumah sakit, 79 kasus menjalani isolasi mandiri, 741 kasus pasien yang sudah dinyatakan sembuh, dan 37 kasus meninggal dunia.

"Kasus tambahan warga terkonfirmasi positif COVID-19 itu, masih dari kontak erat pasien sebelumnya melalui klaster keluarga," demikian Ratri S Survivalina.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024