Bio Farma dipercaya produksi vaksin COVID-19 oleh CEPI

Kamis, 15 Oktober 2020 13:19 WIB

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan induk BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), dipercaya untuk memproduksi vaksin COVID-19 oleh Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi (CEPI).

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir di Jakarta, Kamis, mengatakan fasilitas Bio Farma yang akan digunakan oleh CEPI adalah untuk memproduksi vaksin COVID-19 dengan multi platform, sebanyak 100 juta dosis per tahunnya, yang akan dimulai pada akhir kuartal IV 2021 atau kuartal I 2022 mendatang.

"Saat ini dunia sedang berusaha untuk menemukan vaksin COVID-19 dengan segala jenis platform. Pengembang-pengembang vaksin COVID-19 dari seluruh dunia ada yang belum memiliki fasilitas produksi massal secara mandiri, sehingga CEPI akan mempertemukannya dengan produsen vaksin yang telah memenuhi persyaratan tertentu, dan Bio Farma adalah salah satunya," ujar Honesti.

Baca juga: CEPI siap kerja sama dengan Bio Farma

Ia menyampaikan Bio Farma terpilih sebagai salah satu Potential Drug Manufacturer CEPI for COVID-19, yang merupakan kelanjutan dari hasil due diligence pada tanggal 15 September 2020, yang memberikan penilaian pada aspek sistem produksi vaksin dan mutunya, sistem analitik laboratorium, dan sistem teknologi informasi yang digunakan Bio Farma dalam memproduksi vaksin.

Ia menambahkan kepercayaan yang diberikan oleh CEPI juga tidak lepas dari pengalaman perseroan di dunia internasional sejak tahun 1997.

Bio Farma, lanjut dia, tercatat sebagai salah satu dari 29 produsen vaksin di dunia yang telah mendapatkan prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai syarat telah memenuhi Good Manufacturing Practices (GMP), sehingga vaksin hasil dari Bio Farma sudah digunakan di 150 negara.

Baca juga: Erick Thohir sebut Bio Farma perusahaan BUMN berkualitas dunia

Honesti menegaskan penggunaan kapasitas produksi untuk CEPI tidak akan mempengaruhi kegiatan produksi rutin yang ada di Bio Farma.

"Tentu saja kami sudah memperhitungkan aktivitas produksi kami yang rutin, setelah dilakukan perhitungan, penggunaan kapasitas produksi untuk CEPI, tidak akan mengganggu kegiatan produksi rutin di Bio Farma," katanya.

Pada masa yang akan datang, lanjut dia, kolaborasi dengan CEPI tidak sebatas vaksin COVID-19 saja, melainkan pengembangan vaksin pandemi lainnya, melalui berbagai teknologi terkini.

Baca juga: Bio Farma targetkan bisa produksi 3 juta reagen/bulan untuk tes PCR

"Diharapkan Bio Farma bisa mendapatkan akses terhadap berbagai teknologi pembuatan vaksin, sehingga akan memperkuat kemandirian vaksin secara nasional," katanya.

CEPI merupakan koalisi pemerintah-swasta dan filantropis yang berpusat di Norwegia, memiliki tujuan untuk mengatasi epidemi, dengan cara mempercepat pengembangan vaksinnya.

CEPI juga bertujuan untuk mengembangkan fase awal vaksin, yang aman, efektif dan terjangkau yang dapat membantu menahan wabah sedini mungkin.

Baca juga: Bio Farma berpeluang jadi produsen vaksin COVID-19 dunia

 

Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Kalbe Farma bantu penyediaan akses air bersih di Wonogiri

24 September 2022 14:11 Wib, 2022

Bio Farma dan PathGen gandeng UMP ciptakan alat deteksi kanker usus besar

29 July 2022 21:50 Wib, 2022

Bio Farma bakal terima transfer teknologi pembuatan vaksin mRNA

24 February 2022 16:36 Wib, 2022

Menteri BUMN: WHO beri sinyal RI jadi pusat produksi vaksin ASEAN

24 February 2022 13:57 Wib, 2022

Kimia Farma dapat sub-lisensi obat Molnupiravir

21 January 2022 11:07 Wib, 2022
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib