Pekalongan (ANTARA) - Upacara peringatan Hari Batik Nasional di Kota Pekalongan, Jawa Tengah dilakukan secara virtual dan sederhana sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kerumunan massa yang berpotensi penyebaran COVID-19, Jumat.

Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Jumat, mengatakan upacara peringatan HBN 2020 dilaksanakan berbeda dengan tahun sebelumnya karena untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

"Upacara HBN tahun ini memang tidak ada kemeriahan maupun karnival batik yang biasanya dipadati ribuan orang namun cukup dengan melalui virtual saja," katanya.

Dia menjelaskan dengan kondisi Kota Pekalongan yang masih berstatus zona merah dan mengalami lonjakan kasus terkonfirmasi COVID-19 dalam tiga bulan terakhir ini, maka penyelenggaraan HBN pun digelar secara sederhana dan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

"Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka upacara peringatan HBN kami laksanakan secara daring atau virtual. Kami juga tak lupa pula senantiasa mengajak masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing yang bisa dimulai dari diri sendiri," katanya.

Kendati upacara peringatan HBN harus diperingati secara sederhana, kata dia, momentum ini tidak mengurangi makna kekhidmatan atau kebanggaan warga terhadap batik yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda dari Indonesia oleh UNESCO. Kota Pekalongan salah satu daerah penting terkait dengan budaya batik di Indonesia.

Saelany juga mengimbau masyarakat senantiasa bangga mengenakan aneka produk batik asli daerah, baik baju batik, celana batik, hingga sarung batik yang telah diluncurkan pada Hari Jadi ke-113 Kota Pekalongan.

"Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pelaku industri batik dan komunitas pecinta batik yang telah membantu dan mendukung dalam melestarikan batik sebagai warisan yang tak ternilai bahkan sebagai penghidupan warga Kota Pekalongan dan Indonesia pada umumnya," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024