Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar atau sekolah secara tatap muka selama dua pekan di tujuh SMA/SMK saat pandemi COVID-19, bakal menjadi sistem adaptasi.

"Evaluasi yang berjalan hingga hari ini seluruhnya berjalan dengan baik, kami juga tengah meminta pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menggabungkan hasil terbaik dari evaluasi di berbagai tempat," katanya di Semarang, Rabu.

Dia menjelaskan jika hasil evaluasi bisa dijadikan satu maka akan bisa ditemukan bagian terbaiknya dari masing-masing sehingga menjadi satu sistem yang nantinya menjadi panduan saat melaksanakan praktik.

"Nantinya, jika ada sekolah yang ingin membuka atau melakukan simulasi tatap muka harus memenuhi item-item atau indokator dari hasil simulasi tujuh sekolah tersebut," ujarnya.

Ganjar menyebutkan sebenarnya tujuh SMA/SMA yang saat ini melaksanakan simulasi sudah memiliki pedoman yang baik saat melakukan sekolah tatap muka, namun dengan simulasi yang berjalan ini maka bisa ditemukan cara tepat untuk beradaptasi.

"Bagaimana caranya? Ya mulai dari rumah, dia tidak naik angkot, diantar orang tua, pulangnya juga begitu tidak mampir-mampir, di kelas istirahat juga tidak 'kelayaban', membawa makan sendiri, memakai masker, tempat cuci tangan ada, tempat parkir ada, gurunya juga membuat SOP yang baik, dan melindungi dirinya," katanya.

Pemprov Jateng melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar uji coba sekolah tatap muka di Kota Tegal, Kabupaten Wonosobo, dan Temanggung.

Tercatat ada tujuh sekolah yang ditunjuk melaksanakan uji coba sekolah tatap muka, yakni SMAN 1 Parakan dan SMKN 1 Temanggung, SMAN 2 dan SMKN2 Wonosobo serta SMAN 2 dan SMKN 2 Kota Tegal serta satu sekolah swasta di Tegal, yakni SMA Pius.(LHP)

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024