Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mendorong para ketua rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) mengembangkan kreativitas dalam menata lingkungan masing-masing.

"Cari ide-ide yang lebih kreatif dalam menata lingkungan. Kampung tematik adalah contoh terdekat yang bisa diadopsi. Kalau kampungnya moncer, terkenal, viral, menimbulkan rasa bangga bagi masyarakat," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kota yang diterima di Magelang, Rabu.

"Jika perlu mengadopsi ide daerah lain, misalnya kampung biopori di Malang, pengelolaan lingkungan di Surabaya dan lainnya," kata dia dalam keterangan pers Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang.

Ia menambahkan, kalau situasi sudah kondusif pengurus RT dan RW bisa melaksanakan studi banding untuk mempelajari penataan lingkungan di daerah lain.

Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina menilai kreativitas dan inovasi masyarakat terus berkembang, antara lain terlihat dari munculnya kampung-kampung tematik seperti kampung organik, kampung warna-warni, dan taman anggrek.

"Masyarakat kita sudah bisa menggali potensi di wilayah masing-masing, berinisiatif membuat taman lingkungan masing-masing, membuka ruang terbuka hijau, tempat bermain anak dan lainnya," katanya.

Optimalisasi pemanfaatan potensi kampung secara kreatif dan inovatif, menurut dia, bisa meningkatkan daya tarik wisata suatu kampung yang pada gilirannya akan menggerakkan perekonomian kampung.

Wali Kota dan Wakil Wali Kota juga mengingatkan Ketua RT dan RW untuk mengoptimalkan program "Jogo Tonggo" guna menekan penularan COVID-19 serta mengawasi penerapan protokol kesehatan di lingkungannya.

"Peran aktif ketua RT dan RW sangat diperlukan, selalu mengingatkan warganya bahwa adaptasi kebiasaan baru, kegiatan ekonomi boleh dilakukan, hajatan juga diperbolehkan dalam batasan tertentu. Ini yang harus diedukasikan masyarakat," kata Wakil Wali Kota.

"Jangan mengucilkan tetangga yang positif. Tidak hanya membantu kebutuhan ekonomi selama isolasi, namun juga memberi support (dukungan) untuk memulihkan kejiwaan," kata Wali Kota.

Pada Selasa (22/9), Wali Kota menyerahkan bantuan operasional kepada pada ketua RT dan RW di Gedung Kyai Sepanjang Kota Magelang serta menyerahkan bantuan mobil pendukung pengelolaan sampah untuk Kelurahan Kramat Selatan, Kecamatan Magelang Utara.

Pemerintah Kota Magelang setiap bulan memberikan bantuan dana operasional Rp150 ribu untuk ketua RT dan Rp190 ribu untuk ketua RW. Bantuan dana tersebut disalurkan tiga bulan sekali.

Tahun depan, Pemerintah Kota Magelang berencana menaikkan bantuan dana operasional bulanan menjadi Rp250 ribu per ketua RT dan Rp400 ribu per ketua RW.



 

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024