Solo (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berupaya mendorong masyarakat Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mengoptimalkan potensi daerah, salah satunya melalui hasil pertanian berupa jamur.

"Pada dasarnya kami ingin mendorong masyarakat bisa mengolah produk jamur ini menjadi makanan bernilai tinggi," kata salah satu mahasiswa Riskia Akbar di Solo, Selasa.

Ia mengatakan sejauh ini para mahasiswa yang tergabung dalam Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dari Himpunan Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM Pelita) Fakultas Pertanian UNS tersebut sudah memberikan pelatihan kepada masyarakat di Desa Gondangmanis, Kabupaten Karanganyar.

Baca juga: LPPM UNS perkaya diversifikasi kain lurik

"Pelatihan kami lakukan sebagai langkah awal dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Gondangmanis. Dalam pelatihan ini kami juga melibatkan petani serta pengolah jamur," kata Ketua HM Pelita ini.

Ia mengatakan sebetulnya selama ini sudah banyak warga di desa tersebut yang berdagang jamur. Meski demikian, jamur dijual dalam kondisi mentah. Bahkan, beberapa di antaranya sudah mulai mengolah namun belum maksimal.

"Jadi selama ini hanya produksi di saat ada pesanan. Selebihnya mereka jual dalam keadaan mentah. Dengan pelatihan yang kami selenggarakan ini harapannya warga setempat bisa mengolah jamur menjadi berbagai macam makanan sehingga nilai jual lebih tinggi," katanya.

Ia mengatakan pelatihan yang sudah diberikan, salah satunya mengolah jamur tiram dan kuping menjadi keripik. Sedangkan selanjutnya pelatihan yang diberikan berupa mengolah Jamur Lingzhi menjadi produk minuman.

"Kami juga mulai membentuk kelompok pengolah makanan dari jamur serta menyerahkan peralatan untuk menunjang proses produksi," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, proyeksi jangka panjang dari hasil produk olahan tersebut yaitu memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang tersertifikasi Kementerian Hukum dan HAM.

"Kami juga berharap kegiatan produk olahan jamur ini dapat menjadi inisiator sektor-sektor lainnya untuk dikembangkan. Apabila semua sektor berkembang dengan baik akan berdampak pada perputaran perekonomian yang baik pula," katanya.

Baca juga: UNS gandeng Pemkab Magetan dirikan sekolah vokasi
Baca juga: Mahasiswa UNS kreasikan bekatul menjadi bahan pangan

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024